Artikel Ponpes Darussilmi Bintan Sukses Gelar ANBK pertama kali tampil pada Durasi.co.id.
]]>Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 27 santri yang terdiri dari 14 santri putra dan 13 putri.
Kasi Pondok Pesantren Kemenag Bintan, Rostam Efendi mengatakan, bahwa peserta asesmen nasional adalah peserta didik kelas 5, kelas 8 dan kelas 11 yang terdaftar dalam pangkalan data Dapodik atau Emis yang memiliki nomor induk siswa nasional dalam kondisi valid.
“Peserta didik dari sekolah luar biasa (SLB) diikuti oleh perwakilan peserta didik disabilitas sensorik rungu dan disabilitas fisik yang tidak memiliki ketunaan tambahan, hambatan intelektual, bahasa, dan dapat mengerjakan AN secara mandiri,” tuturnya.
Ia menerangkan, peserta didik pada jenjang SMP/MTs/SMPLB/Paket B/ PKPPS Wustha memiliki laporan penilaian hasil belajar semester ganjil dan genap kelas 7 dan peserta didik pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/PKPPS Ulya memiliki laporan penilaian hasil belajar semester ganjil dan genap kelas 10.
“Peserta didik dipilih secara random di setiap satuan pendidikan dengan yang ditentukan Kementerian. Jumlah peserta didik yang dipilih untuk mengikuti AN pada setiap satuan pendidikan, meliputi SD/MI/SDLB/Paket A/PKPPS Ula dan yang sederajat maksimal 30 orang dengan cadangan 5 orang,” terangnya.
Rostam menambahkan, untuk tingkat SMP/MTs/SMPLB/Paket B/PKPPS Wustha dan yang sederajat maksimal 45 orang dengan 5 orang cadangan. Tingkat SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C/PKPPS Ulya dan yang sederajat maksimal 45 orang dengan 5 orang cadangan.
“Tidak ada penggantian peserta didik yang dipilih untuk mengikuti AN pada setiap satuan pendidikan setelah DNT diterbitkan,” tandas Kasi Pesantren Kemenag Bintan ini. (red)
Artikel Ponpes Darussilmi Bintan Sukses Gelar ANBK pertama kali tampil pada Durasi.co.id.
]]>Artikel 130 Tim Meriahkan Lomba Mewarnai Ibu dan Anak di WTB Batam pertama kali tampil pada Durasi.co.id.
]]>Kegiatan Kemenag Expo ini telah soft opening pada Jumat 24 Maret lalu. Perlombaan diikuti oleh sekitar 130 tim yang terdiri dari ibu dan anak jenjang RA/TK. Peserta mewarnai gambar pada totebag yang telah diberikan oleh panitia.
Dalam sambutannya, Nurcahaya memberi apresiasi pada guru karena ini bagian pedidikan karakter, dan juga apresiasi pada orang tua yang membersamai anaknya dalam mengikuti lomba ini.
“Ini bagian dari pendidikan karakter anak, mereka dibiasakan mengikuti dengan tertib dan teratur dan menjalankan apa yang diperintah dari contoh yang diberikan,” ujar Nurcahaya.
Perlombaan ini, kata Nurcahaya, sebagai bentuk kerja DWP Kemenag Kepri di bidang pendidikan dengan melibatkan IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Athfal) dan lembaga PAUD.
Menurutnya, sesuai tema kegiatan yakni Kerukunan Umat Untuk Indonesia Hebat.
Nurcahaya berharap dari perlombaan ini dapat menjadi wadah menanamkan moderasi beragama kepada anak usia dini.
“Moderasi dapat dikenalkan kepada anak dengan cara gambar, tulisan, dan pembiasaan yang baik. Diharapkan lomba ini dapat semakin mengakrabkan hubungan antara ibu dan anak,” harapnya.
Bersamaan dengan lomba mewarnai ibu dan anak, di lokasi yang sama juga dilaksanakan festival fashion show busana muslim untuk tingkat RA/TK dan MI/SD. (Fit)
Artikel 130 Tim Meriahkan Lomba Mewarnai Ibu dan Anak di WTB Batam pertama kali tampil pada Durasi.co.id.
]]>