“Kita meminta DLH Batam menindak tegas perusahaan yang tidak memisahkan air buangan industri dengan saluran limpasan air hujan (drainase). Bila perlu ditutup karena sangat berbahaya bagi lingkungan,” ucap Ketua LSM Gebuki Kepri, Thomas AE kepada Durasi.co.id, Rabu (26/4/2023).

Ia menyebutkan DLH Batam harus serius dan tegas melakukan tugas dan fungsi utamanya dalam hal pengawasan kerusakan lingkungan hidup.

Hal itu dilakukan, lanjut Thomas, untuk menyadarkan perusahaan-perusahaan yang nakal agar tidak melakukan pencemaran lingkungan.

“PT Nirmala Agung Indonesia yang bergerak di bidang industri laundry ini menggunakan deterjen, kalau mereka tidak memisahkan buangan industri dengan saluran limpasan air hujan (drainase) akan membahayakan lingkungan dan kesehatan sekitar, karena adanya konsentrasi limbah yang tinggi,” kata Thomas.

Penelusuran Durasi.co.id baru-baru ini di PT Nirmala Agung Indonesia, ditemukan saluran pembuangan industri mengalirkan air bercampur asap ke drainase.

Bidang Penegakan Hukum Lingkungan DLH Batam, Winner Pandjaitan ketika dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan ke lokasi.

“Nanti kami coba cek dulu ya, makasih infonya,” sebut Winner Pandjaitan.

Sementara itu, Supervisor PT Nirmala Agung Indonesia, Fiki saat dikonfirmasi terkait persolan tersebut, mengatakan bahwa dirinya baru bekerja, dan tidak mengetahui secara detail aktivitas di PT Nirmala Agung Indonesia.

“Saya baru di sini bang, belum tahu betul aktivitas di dalam ini, kita punya manajer, langsung saja ke dia bang,” katanya.

Sedangkan, Manajer PT Nirmala Agung Indonesia beberapa kali didatangi ke perusahaannya untuk dimintai keterangan, selalu tidak dapat ditemui, dengan alasan kegiatan di luar. (red)

Artikel PT Nirmala Agung Indonesia Diduga Langgar PP 22/21, LSM Gebuki: Tindak Tegas, Bila Perlu Ditutup pertama kali tampil pada Durasi.co.id.