BATAM, DURASI.co.id<\/strong> – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Alarm Indonesia, Arifin Pakpahan menyebut bahwa adventure game<\/em> seperti gokart harus mempunyai sistem peringatan dini dan para instruktur harus paham standar keamanan.<\/p>\n\n\n\n Hal itu merespon kecelakaan yang menewaskan seorang perempuan berinisial ABMA (33) warga negara asing (WNA) asal Singapura di Golden Gokart, kawasan wisata Golden City, Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada Rabu (21\/2\/2024) lalu.<\/p>\n\n\n\n “Peserta gokart wajib dipastikan dalam keadaan aman. Kenapa rambut bisa tersangkut, sementara sudah pakai helm? Bisa jadi rambutnya panjang, kemudian tidak diberitahu untuk mengikat rambut ataupun tutup kepala,” kata pria yang juga praktisi olahraga alam bebas ini, Minggu (25\/2\/2024).<\/p>\n\n\n\n Jika ini yang terjadi, kata dia, maka jelas pengelola mau untung saja, sehingga tidak menyiapkan instruktur untuk memastikan keamanan pengguna gokart.<\/p>\n\n\n\n “Atau bisa jadi instruktur tidak paham standar keamanan. Ini harus diperjelas dan diproses hukum karena sudah memakan korban,” tegas Ucok, sapaan akrabnya.<\/p>\n\n\n\n Diberitakan sebelumnya, seorang warga negara asing (WNA) asal Singapura berjenis kelamin perempuan inisial ABMA (33) tewas dalam kecelakaan di arena Golden Gokart, kawasan wisata Golden City, Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (21\/2\/2024) lalu. Seperti diketahui, pengelola objek wisata harus mempunyai Environmental, Healthy, Safety dan Security.<\/p>\n\n\n\n
Informasi yang berhasil dihimpun, kecelakaan terjadi saat korban sedang bermain gokart. Setelah dua putaran di lintasan, mobil gokart nomor 14 yang dikendarai korban menabrak ban pembatas jalan.
Pengelola arena bermain mobil gokart langsung menghampiri korban. Saat itu helm yang digunakan korban terlihat sudah lepas dan rambut terlilit di as roda belakang mesin gokart, sehingga rambut tercabut dari kulit kepala.
Korban kemudian langsung dievakuasi ke rumah sakit Budi Kemuliaan. Namun saat tiba di rumah sakit nyawa korban tak tertolong lagi dan dinyatakan meninggal dunia. Jenazah korban telah dipulangkan ke Singapura pada Kamis (22\/2\/2024).<\/p>\n\n\n\n