BBPOM Pekanbaru Temukan Boraks di Kerupuk Tempe di Pasar Takjil Bangkinang

Petugas BBPOM di Pekanbaru melakukan uji sampel kerupuk tempe di di Pasar Takjil Plaza Bangkinang, Jumat (8/3/25). Foto: Ismail-Durasi.co.id

KAMPAR, DURASI.co.id – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Pekanbaru menemukan kerupuk tempe yang mengandung boraks dalam pengawasan pangan di Pasar Takjil Plaza Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (8/3/2025).

Temuan ini didapat dari hasil uji sampel yang dilakukan sebagai bagian dari intensifikasi pengawasan pangan selama bulan Ramadan 2025.

Kepala BBPOM di Pekanbaru, Alex Sander, mengatakan bahwa pihaknya melakukan pengujian terhadap 24 sampel makanan yang dijual di pasar takjil tersebut.

“Dari 24 sampel yang diuji menggunakan test kit, ditemukan satu sampel, yaitu kerupuk tempe, yang terdeteksi mengandung bahan berbahaya boraks,” kata Alex.

Menindaklanjuti temuan ini, kata Alex, petugas langsung melakukan pembinaan kepada pedagang. Produk tersebut telah diturunkan dari lapak dan kemasannya dirusak agar tidak dijual maupun dikonsumsi oleh masyarakat.

Baca Juga :  Buruh Bangunan Ditemukan Tewas di Kantor Dinas PUPR PKPP Riau

“Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar juga akan menelusuri lebih lanjut sumber perolehan produk tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan secara terpadu dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kampar, serta Satpol PP Kabupaten Kampar,” ujarnya.

Ia menyebutkan, selain pengambilan sampel dan uji pangan, petugas juga memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada pedagang dan pengunjung Pasar Takjil.

“Leaflet dan brosur tentang keamanan pangan serta pencegahan stunting turut dibagikan dalam kegiatan ini,” sebut Alex.

Alex Sander menegaskan bahwa pengawasan pangan selama bulan Ramadan bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya bahan berbahaya dalam makanan.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar dalam memilih produk pangan yang aman, khususnya selama bulan Ramadan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara mencegah stunting,” harpanya.

Baca Juga :  Napi Lapas Pekanbaru Jadi Pengendali 17.000 Butir Ekstasi

Penulis: Ismail
Editor: Indra