Jasa Raharja Kepri Terapkan Implementasi Manajemen Risiko Kecelakaan di SMAN 20 Batam

  • Bagikan
Jasa Raharja Kepri melaksanakan program PPKL di SMAN 20 Batam, Kamis (10/8). Foto: Jasa Raharja untuk Durasi.co.id

BATAM, DURASI.co.id – Dalam rangka menekan jumlah kecelakaan di kalangan pelajar dan usia muda, Jasa Raharja Kepulauan Riau (Kepri) melaksanakan program Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas (PPKL), Kamis (10/8/23) lalu.

Kepala Jasa Raharja Kepri, Mulyadi mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bentuk pentingnya pemahaman manajemen risiko atas risiko tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas, dan meningkatnya jumlah korban kecelakaan meninggal dunia bagi siswa-siswi generasi muda di Kota Batam.

“Jasa Raharja sudah menerapkan manajemen risiko beradaptasi dengan perkembangan standardisasi praktek Enterprise Risk Management (ERM) secara internasional, maka pengembangan sistem Manajemen Risiko Jasa Raharja dilaksanakan dengan mengadopsi standar internasional ISO 31000:2018 Risk Management-Principles and Guidelines yang telah diadopsi menjadi standar nasional SNI 8615:2018-ISO 31000:2018,” kata Mulyadi, Selasa (15/8/2023).

Baca Juga :  Rani Rafitriyani Ajak Pengusaha Dukung Pembinaan Olahraga di Batam

Mulyadi menjelaskan, tujuan adanya pengelolaan resiko yakni, pertama, meningkatkan kesadaran bahwa semua upaya pencapaian sasaran dan target-target perusahaan mengandung risiko dan karenanya setiap individu, unit kerja harus dapat mengelola risiko sesuai kedudukan dan tanggung jawab masing-masing sebagai bagian dari pengelolaan risiko korporat terintegrasi.

Kedua, meningkatkan kepastian pencapaian sasaran dan target-target perusahaan dengan menurunkan tingkat kemungkinan keterjadian peristiwa-peristiwa berbahaya yang dapat terjadi dan meminimalkan potensi kerugian sebagai dampak yang ditimbulkan oleh peristiwa-peristiwa tersebut.

Risk Officer PT Jasa Raharja Kepri, Irfan Ardiyansah menambahkan, bahwa risiko adalah bagian yang melekat pada setiap kegiatan organisasi.

“Manajemen Risiko menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tanggung jawab manajemen dalam memastikan tercapainya sasaran organisasi,” paparnya.

Baca Juga :  HKGB 2021, Ketua Bhayangkari Bintan Berikan Paket Sembako ke Masyarakat

Lebih jauh Irfan menjelaskan, pentingnya pemahaman proses manajemen risiko yang dipraktekkan melalui sebuah kasus atau kejadian real dapat memberikan manfaat pencegahan jika dapat dilakukan pengendalian yang baik dan terkontrol.

“Pelaksanaan proses manajemen yang baik mulai dari proses komunikasi dan konsultasi, pelaksanaan risk assessment yang terdiri dari Risk Identification, Risk Analysis dan Risk Evaluation, melakukan pelaporan risiko serta memonitor untuk dilakukannya review atas risiko dan efektifitas pengendalian dan mitigasi yang sudah diterapkan adalah kunci keberhasilan dalam penerapan manajemen risiko,” tukasnya. (red)

  • Bagikan