Ketua LVRI Riau: Dulu Tak Ada Teknologi Canggih Tapi Bersatu

  • Bagikan
Ketua LVRI Riau, Letkol Purn Syamsul Djafar memberikan kata sambutan saat ramah tamah bersama Gubernur Riau. (Foto: Ist)

PEKANBARU, DURASI.co.id – Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Riau, Letkol Purn Syamsul Djafar menyampaikan bahwa perjuangan Bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan bukan lah hal yang mudah.

Kenangnya, sebagai veteran pembela yang mengikuti pembela Trikora, Dwikora dan Seroja, masa itu dari sisi teknologi sangat jauh berbeda dari pada saat sekarang ini.

“Dari segi teknologi jelas jauh berbeda (masa perjuangan dengan sekarang), dulu teknologi tidak ada apa-apanya. sekarang jauh lebih canggih. Sebaliknya teknologi saat ini bisa untuk segalanya bahkan bisa memecah bela bangsa,” ucapnya.

Letkol Purn Syamsul Djafar menjelaskan, dulu teknologi tidak begitu canggih, akan tetapi masyarakatnya melakukan persatuan dan kesatuan yang sangat kuat, contohnya dengan pencetusan sumpah pemuda.

Baca Juga :  Wako Firdaus Dorong Dinsos Pekanbaru Validasi Data Penerima PKH dan BPNT

“Dulu tanpa teknologi bisa melakukan persatuan kesatuan salah satu contoh adanya pencetusan sumpah pemuda, ada Jong Sumatera, Jong Betawi, Jong Java bersatu mencetuskan Sumpah Pemuda,” ungkapnya.

Ia menuturkan, bukan berarti perkembangan teknologi saat ini tidak positif. Akan tetapi, kemajuan Iptek merupakan kewajiban bangsa untuk mengejar segala ilmu untuk kepentingan internasional bukan hanya nasional.

Untuk itu ia berharap, dengan kemajuan teknologi dan zaman, sikap rela berkorban bangsa Indonesia tetap tertanam dalam diri generasi muda Indonesia khususnya Provinsi Riau. 

Sehingga, kata dia, dengan semangat nasionalisme, bela negara, dan mencintai Indonesia menjadi jati diri bangsa kedepannya. Maka terwujudnya Riau dan Indonesia maju kedepannya.

Baca Juga :  Kabupaten Bengkalis Raih Juara Pertama di 2 Kategori Pemda QRIS Award Riau 2023, Bupati Bengkalis Ucapkan Selamat

“Harapan kita generasi bangsa ini rela berkorban, karena begitu sulit dulu bahkan bertaruh harta nyawa bisa merebut kemerdekaan. Sekarang tinggal mempertahankan dan mengisi kemerdekaan,” sebutnya.

  • Bagikan

Hak cipta dilindungi undang-undang