KKP Gandeng ITB untuk Pengembangan Kawasan Perikanan Terpadu di Natuna

  • Bagikan
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono didampingi Sekdaprov Kepri Adi Prihantara saat memberikan keterangan pers. (Ist)

TANJUNGPINANG, DURASI.co.id – Sebagai langkah awal strategis dalam memaksimalkan potensi kemaritiman sekaligus menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Kabupaten Natuna, Kementerian Kelautan dan Perikanan menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Studio Kebijakan Pembangunan di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Selasa (18/10/22).

Dengan mengusung tema diskusi ‘Strategi Pembangunan Kawasan Pertahanan Kelautan dan Perikanan Terpadu di Natuna’, FGD kali ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri Arief Fadillah, dan Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Muhammad Ali.

Turut berpartisipasi pula dalam diskusi kali ini dari jajaran Lantamal IV, Korem 033/WP, Lanud RHF, dan perhimpunan nelayan.

Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Adi Prihantara, yang mewakili Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad, dalam pembukaannya mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi Kepri terus memprioritaskan pemaksimalan potensi kemaritiman di Kepri sesuai dengan misi ‘Percepatan Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Maritim, Berwawasan Lingkungan dan Keunggulan Wilayah untuk Peningkatan Kemakmuran Masyarakat.

Baca Juga :  Banjir Rob Terjang Bintan, Puluhan Rumah Terendam

Hal tersebut sesuai dengan kondisi geografis Provinsi Kepri yang hanya mempunyai luas daratan 4 persen dan sisa luas wilayahnya sebesar 96 persen, yang terdiri dari wilayah perairan.

“Terlebih dengan potensi perikanan yang ada di Kabupaten Natuna yang dapat dicanangkan sebagai lumbung ikan nasional, maka rencana strategis tentang perikanan terpadu di Natuna sangat perlu dilakukan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri, Arief Fadillah dalam paparannya menjelaskan, nilai produksi perikanan tangkap dan budidaya yang dihasilkan Kabupaten Natuna pada Tahun 2021 adalah yang terbesar di Provinsi Kepri.

Perikanan tangkap di Kabupaten Natuna mencapai besaran Rp 2.859 triliun, sementara untuk nilai produksi perikanan budidaya mencapai Rp 296.567 miliar.

Disusul urutan terbesar kedua untuk perikanan tangkap adalah Kabupaten Bintan dengan capaian Rp 1,844 triliun, kemudian Kabupaten Lingga diposisi ketiga dengan capaian Rp 1,466 triliun, kemudian Kota Batam dengan capaian 1,424 triliun, Kabupaten Kepulauan Anambas sebesar Rp 536,716 miliar, Kabupaten Karimun Rp 472,695 miliar dan terakhir Kota Tanjungpinang dengan Rp 92, 893 miliar.

Baca Juga :  Kepri Miliki 387 Titik Potensial untuk Pengembangan Budidaya Kelautan 

Total untuk seluruh Kepri, kata Arif, untuk nilai produksi perikanan tangkap mencapai Rp 8,697 triliun, dan nilai produksi perikanan budidaya mencapai Rp 610, 107 miliar.

Luas kawasan budidaya perikanan berdasarkan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) juga menempatkan Kabupaten Natuna mempunyai luas budidaya perikanan yang terluas dengan luas 41.669 Ha.

“Luas kawasan potensi perikanan budidaya di Provinsi Kepri menjadi salah faktor penunjang keberhasilan pembangunan perikanan budidaya termasuk Kampung Budidaya,” jelas Arief.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, dalam penyusunan kebijakan strategis diperlukan studi komprehensif yang melibatkan institusi akademik.

Hal ini sangat penting, karena dengan dasar akademik dan penelitian yang kuat maka output yang dihasilkan bisa lebih maksimal.

Baca Juga :  Kabar Baik, 3.800 Guru PAUD di Kepri Bakal Terima Insentif

“Kita ingin melibatkan semua pihak untuk perikanan terpadu di Natuna, terutama kalangan akademisi, kita libatkan juga, karena dasar keilmuan dan penelitian itu yang kita butuhkan untuk menyusun kebijakan publik,” kata Wahyu.

Adapun pihak ITB yang dipimpin Tubagus Furqhon Sofhani menjelaskan pentingnya keterpaduan antara kebijakan nasional, provinsi, sampai kabupaten untuk pengembangan kawasan perikanan terpadu di Natuna. Hal ini meliputi RPJMD Provinsi Kepri dan RPJMD Kabupaten Natuna.

Selain itu, pengembangan dan peningkatan fungsi pertahanan dan keamanan juga perlu ditingkatkan, meliputi, mengembangkan dan mensinergikan pengembangan kawasan pertahanan dan keamanan dengan kawasan budidaya di sekitarnya secara selektif, serta melestarikan dan menjaga garis pantai pulau-pulau terluar.

  • Bagikan

Hak cipta dilindungi undang-undang