Konflik Manusia dan Harimau Terjadi Lagi di Pelalawan Riau

  • Bagikan
Ilustrasi. (Ist)

PELALAWAN, DURASI.co.id – Harimau Sumatera kembali menyerang manusia. Peristiwa ini terjadi di Desa Serapung, Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan, Ahad (4/9/2022) malam.

Korban yang diserang bernama Nihar (41) merupakan karyawan kontraktor PT RPM, yang merupakan rekanan perusahaan pemegang ijin HTI di wilayah Pelelawan.

Beruntung korban selamat dalam peristiwa tersebut, dan telah dievakuasi ke RSUD Selisih Pangkalan Kerinci.

Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman S Hasibuan mengatakan, setelah dilaporkan pihaknya dari Balai Besar KSDA Riau langsung melakukan proses mitigasi.

Genman mengungkapkan, korban sempat diberi pertolongan pertama di klinik mitra perusahaan tempatnya bekerja. Akibat luka dibeberapa bagian tubuhnya.

“Luka korban akibat adanya interaksi negatif dengan harimau sumatera berupa serangan dan cakaran yang terjadi kepadanya,” jelas Genman.

Baca Juga :  30 Rumah di Rohil Riau Ludes Dilahap Api

Menurut laporan yang ia terima, peristiwa tersebut berlangsung di areal konsesi HTI berlokasi di dalam kawasan hutan produksi di Pelelawan.

Saksi-saksi mengatakan, kronologis kejadian berawal pada Sabtu (3/9/2022) malam sekitar pukul 22.00 WIB korban hendak buang air kecil ke kamar mandi di belakang barak atau camp. 

Saat berjalan ke arah pintu kamar mandi, dari arah depannya tiba-tiba muncul seekor harimau sumatera di depannya. 

Karena sama-sama terkejut, harimau merespon dan langsung menyerang korban dengan dicakar dibeberapa bagian tubuh korban. 

Karena merasakan sakit, korban langsung berteriak minta tolong dan teman-temannya langsung mendatangi sumber suara. Sehingga harimau langsung pergi menjauh.

“Upaya lapangan yang dilakukan atas kejadian tersebut adalah dengan menekankan kepada semua karyawan untuk berhati-hati beraktivitas di luar camp, tidak keluar camp sendirian ketika malam hari. Dan memasukkan hewan peliharaannya kedalam kandang tertutup agar tidak mengundang harimau mendekati camp,” jelas Genman. 

Baca Juga :  Gubernur Riau Apresiasi Media Massa dalam Pemulihan Ekonomi

Selain itu, tim yang turun turut menghimbau untuk melakukan pembersihan areal sekitar camp dan memasang terpal atau plastik hitam mengelililingi camp sebagai penghalang pandangan harimau. 

“Untuk memantau pergerakan dan keberadaan harimau sumatera, telah dilakukan pemasangan kamera jebak sejumlah 10 unit,” ujar Genman.

Upaya lainnya, pihak Balai Besar KSDA Riau akan segera berkoordinasi dengan managemen perusahaan untuk upaya komprehensif konservasi harimau di area konsesinya.

  • Bagikan