PEKANBARU, DURASI.co.id – Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir melanda sejumlah wilayah di Riau. Lima daerah yang terdampak adalah Rokan Hulu (Rohul), Pekanbaru, Kampar, Kuantan Singingi (Kuansing), dan Pelalawan. Ribuan rumah warga terendam, serta berbagai fasilitas umum ikut terdampak.
Di Kampar, banjir semakin parah akibat pembukaan pintu air di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang, yang menyebabkan meluapnya air ke permukiman sekitar waduk terbesar di Riau.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Riau, Edy Afrizal, menyampaikan bahwa hingga Senin (3/3/2025), total daerah terdampak banjir bertambah menjadi lima kabupaten/kota.
“Hingga hari ini, banjir masih melanda empat daerah, ditambah dengan Pelalawan. Jadi totalnya ada lima daerah terdampak,” ujar Edy, Senin (3/3/2025).
BPBD Riau mencatat sebanyak 43 kejadian banjir yang tersebar di 18 kecamatan dan 39 desa serta 4 kelurahan, dengan total 7.000 kepala keluarga (KK) terdampak. Selain itu, banjir juga menggenangi tiga fasilitas kesehatan, enam fasilitas pendidikan, satu fasilitas perkantoran, enam belas fasilitas umum, serta jalan dengan total panjang 1,5 kilometer.
Di Rokan Hulu, terdapat 35 kejadian banjir yang merendam 12 kecamatan, 32 desa, dan 3 kelurahan, dengan 5.942 KK terdampak. Selain itu, dua fasilitas kesehatan, tiga fasilitas pendidikan, sebelas fasilitas umum, serta jalan sepanjang satu kilometer ikut terendam. Edy menjelaskan bahwa tingginya intensitas hujan ditambah dengan air kiriman dari Pasaman, Sumatera Barat, dan Padang Lawas, Sumatera Utara, menyebabkan Sungai Rokan meluap.
Di Pekanbaru, banjir tercatat terjadi di satu kecamatan dan satu kelurahan, mengakibatkan 57 KK terdampak dan genangan air di jalan sepanjang 0,5 kilometer. Sementara itu, di Kampar, lima kejadian banjir merendam tiga kecamatan dan lima desa, dengan 833 KK terdampak serta dua fasilitas umum yang tergenang.
Di Kuantan Singingi, dua kejadian banjir terjadi di dua kecamatan dan dua desa, dengan 168 KK terdampak. Banjir juga merendam satu fasilitas kesehatan, tiga fasilitas pendidikan, satu fasilitas perkantoran, dan tiga fasilitas umum.
Untuk wilayah Pelalawan, BPBD belum menerima laporan resmi. Namun, berdasarkan pantauan petugas di lapangan, banjir sudah terjadi di sekitar kawasan perkantoran pemerintahan dengan ketinggian air mencapai 20 sentimeter.
“Kami masih terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan penanganan banjir berjalan maksimal,” ujarnya menandaskan.
Penulis: Ismail
Editor: Indra