Mahalusa Kenalkan Jilbab Motif Ciri Khas Riau hingga ke Belanda

  • Bagikan
Jilbab motif ciri khas Riau produksi Mahalusa. Ist

PEKANBARU, DURASI.co.id – Masa pandemi Covid-19 menuntut banyak orang untuk kreatif dan inovatif menciptakan peluang usaha untuk mampu bertahan di masa sulit, sekaligus sekedar mengusir kejenuhan, akibat terbatasnya ruang gerak kegiatan masa pandemi.

Berawal dari rasa bosan di rumah saja dan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH), pemilik produk jilbab kreatif Mahalusa, Putri Halimah Maharani berhasil menciptakan dan memperkenalkan ciri khas Riau melalui jilbab yang sudah laris hingga ke Belanda.

Putri Halimah Maharani atau yang akrab disapa Uty menjelaskan, ide menciptakan kreativitas dari jilbab ini lantaran kecintaannya terhadap kebudayaan Riau dan kecintaannya pada jilbab printing dengan motif-motif etnik.

Ia mengungkapkan, kalau jilbab dengan motif printing bunga itu sudah biasa dan banyak dijual di pasaran. Sehingga, ia berpikir untuk memperkenalkan ciri khas Daerah yang dijuluki Lancang Kuning ini kepada masyarakat luas. Bahkan hingga kini, produknya telah dikirim ke berbagai daerah di Indonesia setakat ke luar negeri.

“Karena pas pandemi bosan di rumah saja, jadi berpikirlah untuk menciptakan sesuatu, munculah ide membuat jilbab printing. Kemudian, carilah motif Riau,” kata Uty, Minggu (30/1/22).

Uty mengungkapkan, motif jilbab produk pertama yang diciptakannya adalah motif Pucuk Melayu. Dengan jumlah sampel pertama dicetak sebanyak 100 sampel. Lalu, dalam jangka waktu yang tidak begitu lama, motif tersebut habis diborong pembeli.

Baca Juga :  Bupati Kasmarni Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis

Ia mengaku, awalnya tidak berniat untuk mencetak motif yang sama lagi dan ingin berinovasi menciptakan motif-motif lainnya. Namun, karena banyaknya permintaan, makanya motif tersebut masih dicetak sampai sekarang.

Untuk saat ini, Mahalusa sendiri telah memiliki produk-produk best seller. Dengan dua series spesial yaitu Kampar series dan Kuantan Singingi series. Untuk Kampar series mengangkat wisata Ulu Kasok, sedangkan dari Kuansing mengangkat motif Pacu Jalur dan Takuluak Barembai.

Selain series spesial, Mahalusa juga menghadirkan berbagai motif ciri khas Riau lainnya. Seperti Pucuk Melayu, Selembayung Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar, Siku Awan, Lancang Kuning, Bertuah, tenun songket dan lainnya.

“Sekarang produk Mahalusa Alhamdulillah juga dijadikan cinderamata karena ciri khas Riau itu. Mahalusa itu artinya gabungan dari nama saya, suami dan anak-anak,” ujarnya.

Uty mengaku, untuk pola dasar desain kasar jilbabnya ia buat sendiri. Akan tetapi menginterpretasikan desain tersebut ke desain grafis hingga bisa dicetak menjadi jilbab, ia bekerja sama dengan salah seorang temannya di Jawa Timur. 

Awal memulai bisnis ini, ibu dua anak tersebut mempromosikan jualannya ke orang-orang terdekatnya dan dari mulut ke mulut sejak awal 2020 lalu. Hingga akhirnya pada bulan Februari 2021, barulah ia mendirikan toko Mahalusa yang terletak di Jalan Fajar Nomor 14 B, Labuh Baru Barat, Payung Sekaki, Pekanbaru.

Baca Juga :  4 Desa Lakukan Wisuda Gabungan Anak Paud di Desa Kelemantan Barat, Kades Sabahar Ucapkan Ini

Putri Halimah Maharani menginginkan, jilbab produk Mahalusa ini bisa dipakai oleh semua kalangan umur. Sehingga warna yang ditawarkan juga kekinian. Akan tetapi unsur Melayunya tetap ditonjolkan. Karena visi misinya adalah memperkenalkan Melayu ke masyarakat luas.

Harga jilbab dengan ciri khas Riau ini beragam, mulai dari series biasa harganya Rp 195.000 dan series spesial Kampar dan Kuansing dijual dengan harga Rp235.000. Dan ia juga mempunyai produk syar’i style dengan harga jual Rp215.000 sampai Rp255.000.

“Untuk motifnya kita sesuaikan juga dan kita berusaha untuk menghadirkan jilbab yang mewah tapi ramah di kantong dan bisa dipakai untuk semua kalangan umur. Kita juga punya ukuran jilbab syar’i bagi teman-teman yang berjilbab syar’i,” ucapnya.

Uty mengatakan, saat ini ia belum punya konveksi sendiri. Untuk itu, produk Mahalusa ini juga diproduksinya di Jakarta. Karena di Riau sendiri terangnya, belum ada printing jilbab yang bisa memproduksi jilbab dengan harga murah. 

Oleh karenanya, ia berharap kedepannya ada printing jilbab di Riau yang harganya bersahabat. Sehingga ia bisa lebih dekat mencetak produk jilbabnya.

“Nanti Februari kita launching lagi yang baru (motif jilbabnya). Kita usahakan sekali sebulan launching yang baru dan ke depannya akan ada series khusus untuk masing-masing kabupaten/kota,” tuturnya.

Baca Juga :  HM Rudi Sebut Ekonomi Batam Meningkat Tajam

Pemilik Mahalusa ini menerangkan, hingga kini ia juga telah mengeluarkan produk lainnya selain jilbab yaitu baju dengan tetap mengedepankan ciri khas Provinsi Riau. Namun, fokusnya tetap masih ke jilbab.

“Sekarang kita (produk Mahalusa) ada di Shopee, IG dan WA dengan nomor 0811-7678-005. Bisa lihat katalog kita di sana,” sebutnya.

Sebagai seorang lulus Sarjana Hukum dan belajar bisnis secara otodidak, ia menyampaikan bagi anak muda yang ingin mencoba berbisnis, tips darinya adalah untuk mengembangkan kreativitas khas yang ada di Riau.

Kiat Memulai Bisnis

Uty menyarankan bagi yang ingin memulai bisnis jangan takut rugi dulu dan jangan hanya berpikir enaknya saja dalam berbisnis. Akan tetapi, menurutnya jalani saja dulu, anggap keuntungan yang didapatkan  dari bisnis adalah bonus.

Jelasnya, pengalaman dan mindset dalam berbisnis lah yang paling penting. Karena tidak akan tahu seberapa besar tantangan apa kedepannya kalau tidak berusaha untuk mencoba menjalani bisnis tersebut.

“Pengalaman itu penting, doa dan restu orang tua juga penting kalau kita mau menjalankan bisnis. Sebelum berbisnis tanya pendapat sekeliling dulu. Barulah kemudian jalankan bisnisnya. Jadi intinya jangan takut untuk coba, coba dulu,” ucapnya.

“Membangun relasi, memperbanyak teman itu penting. Awalnya teman mungkin membeli karena kawan, tapi kalau tau kualitas akan balik lagi,” tandasnya.

  • Bagikan