Antisipasi Perubahan Iklim, Disperkim Pemalang Tata Ulang Kawasan Ruang Publik

Taman Patih Sampun, yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Bojongbata, Kecamatan Pemalang. (Foto: Alwi-Durasi.co.id)

PEMALANG, DURASI.co.id – Pasca insiden robohnya pohon beringin di Alun-Alun Pemalang yang menewaskan 4 orang serta mengakibatkan belasan orang luka-luka pada 31 Maret lalu, Pemerintah Kabupaten Pemalang, dalam hal ini Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), bergerak cepat dalam menanggapi persoalan banjir yang sempat melanda beberapa kawasan ruang publik.

Di antaranya kawasan Taman Patih Sampun, yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Bojongbata, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang.

Atas arahan dari Bupati Pemalang, upaya konkret dilakukan melalui pelebaran drainase dan penataan ulang kawasan agar menjadi ruang publik yang nyaman, estetis, dan bebas genangan.

Kepala Bidang Kawasan Permukiman Disperkim Kabupaten Pemalang, Ratih Hidayati, di sela-sela melaksanakan peninjauan di lokasi, menyebutkan bahwa saat musim penghujan, di Taman Patih Sampun sering mengalami banjir akibat dimensi saluran air yang terlalu kecil dan endapan tanah yang menumpuk.

Baca Juga :  Mansur Hidayat Ajak Para Pelaku Konten Creator Turut Serta Membangun Kabupaten Pemalang

Menurutnya, setelah dilakukan penelusuran oleh tim Disperkim Pemalang, diketahui bahwa air hujan dari kawasan Jalan Gatot Subroto turut mengalir ke Taman Patih Sampun melalui saluran air yang hanya difungsikan untuk kawasan Taman itu sendiri.

“Luapan air dari Jalan Gatot Subroto selama ini masuk ke Taman Patih Sampun, sementara salurannya tidak mampu menampung debit air yang besar. Maka, kami putuskan untuk memperlebar dan memperdalam drainase,” tutur Ratih, Rabu (30/4/2025).

Diungkapkan oleh Ratih, drainase lama dengan lebar 30 cm tak lagi mencukupi. Kini, saluran tersebut akan diperluas menjadi 60 cm dengan kedalaman 60 cm, menggunakan sistem pabrikasi yang kuat dan tahan lama untuk mengatasi limpahan air dari kawasan atas, khususnya Jalan Gatot Subroto.

Baca Juga :  Warga Desa Tambakrejo Menduga Kepala Desa Tidak Netral dan Menyalahgunakan Wewenang

“Air membludak karena aliran yang seharusnya tertahan justru menumpuk di Taman Patih Sampun. Panjang pengerjaan drainase ini kurang lebih 100 meter,” jelasnya.

Selain pembesaran saluran, dilakukan juga pemangkasan pohon-pohon yang mengganggu pencahayaan dan estetika taman. Tujuannya adalah menciptakan ruang publik (Taman Patih Sampun Pemalang) yang rimbun, tertata rapi, dan nyaman bagi masyarakat.

Dalam hal ini, Disperkim juga menargetkan dua taman lain, yakni Taman Kota Comal (TKC) yang sebagian pendoponya ambruk dan Alun-Alun Pemalang. Ketiga taman tersebut menjadi prioritas tahun ini, dengan menyesuaikan anggaran.

“Progres kami saat ini, pengerjaan yang sudah kelihatan rapi tepatnya di Jalan Ebek Gandulan dan area pintu masuk Ulujami, yang kini dalam tahap pengecatan dan perapian. Target kami, taman-taman di Kabupaten Pemalang tidak hanya hijau, tapi juga bersih, rapi, dan aman dinikmati masyarakat,” tutup Ratih Hidayati.

Baca Juga :  Tanpa Papan Proyek, Pembangunan Rabat Beton di Sumurkidang Terindikasi KKN

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pemalang merupakan institusi visioner dalam membangun kota yang tangguh, estetis, dan adaptif terhadap perubahan iklim.

Penulis: Alwi Assagaf
Editor: Indra