Dampak Kiriman Kabut Asap dari Jambi dan Sumsel, Pelajar di Riau Dihimbau Gunakan Masker

  • Bagikan
Kondisi kabut asap di Pekanbaru, Riau, Senin (2/10/23). Foto: Pkuline

PEKANBARU, DURASI.co.id – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol mengintruksikan kepada seluruh kepala sekolah di Riau agar mengimbau siswanya menggunakan masker. Khususnya sekolah di daerah yang dilanda kabut asap seperti yang terjadi di Pekanbaru.

“Bagi sekolah yang di daerahnya terjadi kabut asap, agar mengimbau siswanya menggunakan masker,” kata Kamsol, Selasa (3/10/2023).

Upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak buruk bagi kesehatan siswa akibat udara yang tidak sehat. Sebab beberapa hari ini udara di Pekanbaru sudah berada pada level tidak sehat.

“Orang tua siswa juga harus mengawasi anak-anaknya. Sepulang dari sekolah kalau bisa kurangi aktivitas di luar rumah, karena udara di Pekanbaru sedang tidak sehat,” ujarnya.

Baca Juga :  Kabupaten Kepulauan Meranti Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada siswa agar banyak minum putih dan mengkonsumsi vitamin. “Bawa minum ke sekolah, usahan banyak minum air putih,” katanya.

Sementara Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edi Afrizal menegaskan bahwa kabut asap yang menyelimuti kota Pekanbaru dan sekitarnya bukan akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau, melainkan asap berasal dari provinsi tetangga. Yakni Jambi dan Sumatera Selatan.

“Ini asap dari provinsi tetangga kita. Angin mengarah ke Riau, sehingga asap dari Karhutla di Sumsel dan Jambi masuk ke Riau,” kata Edi.

Jika melihat hasil pemantauan satelit yang dirilis oleh BMKG, kata Edi, hot spot di kedua Provinsi ini cukup banyak, dan belum terkendali.

Baca Juga :  BAKTI Kementerian Kominfo Bakal Bangun 14 Titik Infrastruktur TIK di Bengkalis

“Ditambah lagi musim panas dan tidak ada hujan di Sumsel,” imbuhnya.

Edi mengatakan hingga saat ini Karhutla di Provinsi Riau masih terkendali. Memang masih ada sejumlah daerah di Riau yang hingga saat ini dilanda Karhutla. Namun Karhutla tersebut diakui Edi, tidak menyebabkan kabut asap di Riau, sehingga bisa dipastikan asap di Riau ini dari daerah lain. 

“Kalau di Riau Karhutla terkendali, memang ada beberapa titik tapi tidak besar, tinggal pendinginan. Asap dari tetangga kita, di sana (Jambi dan Sumsel) masih banyak hotspotnya,” ujar Edy.

Lebih lanjut dikatakan Edy, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Kepala pelaksana BPBD Jambi dan Sumatra Selatan. Kedua daerah ini sudah berusaha untuk memadamkan Karhutla di beberapa wilayah mereka. Namun, sampai saat ini belum terkendali, kondisi ini diakibatkan tidak adanya curah hujan di kedua provinsi tetangga ini. 

Baca Juga :  Wabup Bengkalis Pimpin Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-62

“Semalam sudah telpon kepala BPBD-nya, itu sudah lama terjadi Karhutla, dan tim Manggala Agni dari Jambi juga sudah digeser ke Sumsel. Namun, sampai saat ini masih terjadi kebakaran. Cuaca memang kering dan tidak ada hujan dalam dua bulan ini,” ucapnya. (Muh)

  • Bagikan