Kisah Sukses Produksi Rengginang, Isi 400 Toko di Riau

  • Bagikan
Pembuatan rengginang. (mcr)

PEKANBARU, DURASI.co.id – Kisah sukses UMKM kini datang dari Titik Insuwarti, pemilik rumah produksi rengginang Bunda Reog di Jalan Harapan Raya Pekanbaru. Dari awal mula membuka usaha di Bengkalis, produksinya hanya diterima di 11 toko, kini rengginang buatan Titik sudah mengisi hampir 400 toko di Riau.

Wanita perantauan dari Ponorogo, Jawa Timur itu mengungkapkan hampir semua gerai dan supermarket ternama di Pekanbaru, rak-rak oleh-oleh terisi rengginang Bunda Reog. Sedangkan untuk di Riau rengginangnya sudah didistribusikan ke Bengkalis, Dumai, Duri, Pelalawan, Inhu, Kuansing dan Kampar. Tidak hanya itu, rengginang buatan Titik juga sudah sampai ke Negeri Jiran Malaysia.

“Alhamdulillah, rengginang buatan kami bisa diterima masyarakat,” katanya saat berbincang dengan wartawan Sabtu (9/7/2022).

Baca Juga :  Wapres Ma'ruf Amin Dengarkan Keluhan Petani Kelapa Sawit di Riau, Ini Katanya

Rengginang Bunda Reog buatan Titik terdiri dari 4 rasa. Yakni, gurih manis. Rengginang ini dibuat dengan perpaduan gula kelapa. Kemudian ada rasa bawang, terasi dan rasa ebi. “Kalau prosesnya hampir sama. Tapi ada perbedaan sedikit untuk rasa terasi dan ditambah garam, supaya terasa lebih gurih,” jelasnya.

Salah satu keunggulan dari rengginang buatan Titik cenderung lebih matang di luar dan dalam. Seringkali, kata dia, produksi-produksi rengginang kebanyakan mengabaikan tingkat kematangan di bagian dalam. “Ini lah yang terus kami jaga,” tuturnya.

Pernah di suatu ketika, teman Titik yang seorang TKI di Malaysia membeli beberapa bungkus rengginangnya, dijadikan oleh-oleh atau buah tangan untuk sang majikan. Ternyata, si majikan suka. Akhirnya, mereka memesan kembali beberapa kilo rengginang Titik.

Baca Juga :  ADWI 2021, Menparekraf Sandiaga Uno Balik Kampung ke Riau

Tidak cuma berhenti sampai di sini, Titik punya keinginan besar untuk membuka cabang usahanya di Kota Batam. Mengingat permintaan di sana cukup tinggi. Jika hanya mengandalkan via kirim, maka akan sangat besar di ongkos.

“Kalau buka langsung di sana, kan biaya produksinya jadi lebih ringan. Makanya kami juga ada rencana untuk buka cabang di Batam. Selain itu supaya mudah masuk ke luar negeri,” kata Titik.

Pasar yang kian ramai tentu saja membuat Titik semakin optimis melebarkan sayap usahanya. Saat ini saja, omzet yang diterima dari menjual rengginang mencapai Rp40 juta per bulan. (mcr)

  • Bagikan