BATAM, DURASI.co.id – Ketua LSM Gerakan Berantas Korupsi (Gebuki) Kepulauan Riau (Kepri) Thomas AE menyebut kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam seperti pasar pagi, karena banyaknya calo pengurusan administrasi kependudukan yang wara-wiri di kantor tersebut.
Seperti pantauan Durasi.co.id pada Kamis (27/4/2023), terlihat calo di sekitar kantor Disdukcapil Batam secara terang-terangan menawarkan diri untuk dapat mempercepat pengurusan dokumen kepada warga dengan nominal harga yang cukup tinggi.
Thomas menyampaikan, bahwa banyak warga yang mengeluhkan lambatnya pelayanan dan proses pengurusan dokumen kependudukan seperti akte kelahiran, akte kematian, Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Disdukcapil Batam.
“Hal itu membuat warga memilih jalan pintas menerima tawaran para calo. Melalui calo proses pengurusan lebih cepat dan kalau ada data yang kurang mereka bisa lengkapi, karena terhubung satu dengan yang lain. Seolah calo ini dipelihara,” gerutunya.
Ia mengemukakan, bahwa praktik calo di Disdukcapil Batam telah berlangsung sejak lama dan terkoordinir dengan baik.
“Dulu pernah oknum pegawai Disdukcapil Batam diciduk polisi karena tersangkut pungli. Padahal dokumen kependudukan sudah dianggarkan negara, ketika itu pengurusan administrasi kependudukan dipungli,” bebernya.
Aktivis senior ini meminta penegak hukum membersihkan keberadaan calo di Disdukcapil Batam karena merugikan masyarakat.
“Kita minta Disdukcapil Batam kembali ke fungsi semula, dengan memperbaiki sistem pelayanan terhadap masyarakat dan bersih dari calo,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam, Heryanto yang dikonfirmasi sejak Kamis (27/4/2023) melalui panggilan dan pesan WhatsApp terkait banyaknya calo yang berkeliaran di kantornya, hingga berita ini dipublikasikan tidak merespon. (red)
