PALEMBANG, DURASI.co.id – Daftar nominatif (Danom) merupakan daftar penerima bantuan yang ditetapkan oleh pemerintah per-kelurahan/desa yang berfungsi sebagai daftar bukti pembayaran, baik berupa dana atau bantuan program sembako.
Dalam realisasinya banyak sekali terjadi penyimpangan di lapangan, contohnya saja di wilayah Kecamatan Kertapati, Kota Palembang diduga banyak penerima bantuan (Danom) tidak tepat sasaran karena kemungkinan besar Koordinator Kecamatan tidak melakukan survei ke lapangan.
Penerima Danom tambahan yang dibagikan pihak kelurahan kebanyakan orang yang mampu, kuat dugaan para penerima tambahan tersebut daftar menggunakan aplikasi Bansos. Sementara pihak pendamping tidak melakukan survei keadaan penerima bantuan tersebut.
Petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Syofian saat dikonfirmasi oleh awak media menyarankan persoalan tersebut kepada masing-masing pendamping PKH.
“Sehubungan dengan KPM PKH yang akan dikonfirmasi, persis mengetahui coba saudara tanyakan dengan masing-masing pendamping PKH-nya,” terang Syopian, Kamis (30/11/2023).
“Setiap kelurahan ada lebih dari 1 orang pendamping PKH. Maaf saya relawan TKSK Kertapati tidak bisa membantu dikarenakan ranahnya teman-teman pendamping PKH,” tambahnya.
Senada, Koordinator PKH Kecamatan Kertapati, Yus mengarahkan untuk mengkonfirmasi pendamping di masing-masing kelurahan.
“Tugas Koordinator PKH Kecamatan hanya sebatas penyampaian informasi, misalnya ada rapat di kota, disampaikan ke rekan-rekan pendamping, kalau untuk data-data yang tahu pendamping wilayah kelurahan masing-masing,” ucapnya.
Sementara itu, Mari, warga RT 07 RW 02 Kelurahan Kemas Rindo salah satu penerima bantuan PKH merasa kecewa, dari pertama kali menerima Kartu PKH baru satu kali menerima bantuan.
“Sejak saya menerima Kartu PKH baru satu kali menerima bantuan dari pemerintah, sudah berapa tahun ini saya tidak menerima lagi bantuan tersebut, padahal saya masih punya anak yang sekolah,” ungkapnya.
Ditambahkannya, bukan hanya dirinya saja yang tidak menerima bantuan lagi dari pemerintah, tapi ada juga warga yang lain sama seperti dirinya.
“Saya lihat yang menerima bantuan sekarang ini banyak yang tidak layak, yang menerima bantuan tersebut ada yang punya warung dan juga ada yang punya mobil,” tukasnya.
Reporter: Hery