DPC Partai Demokrat Nias Barat Antusias Saksikan Pidato AHY

  • Bagikan
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Nias Barat, Nitema Gulo. (Foto: Dok Pribadi)

NIAS BARAT, DURASI.co.id – Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Nias Barat, Nitema Gulo bersama para pengurus dan kader antusias menyaksikan nonton bareng pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang disiarkan salah satu telivisi nasional, Selasa (14/3/2023).

Pantauan Durasi.co.id di lokasi, para pengurus DPC Partai Demokrat Nias Barat dan kader menyaksikan pidato AHY sambil mengkonsumsi kacang dan jagung rebus, serta putu mayong.

“Kita siap berjuang bersama Ketum AHY dan Partai Demokrat,” ucap para pengurus dan kader.

Pada pidato politik yang disiarkan mulai pukul 19.30 WIB dan berlangsung sekitar 30 menit itu, AHY berbicara seputar isu nasional hingga Pemilu 2024. Ribuan kader partai berlambang mercy itu menyaksikan secara langsung pidato AHY di Tennis Indoor Senayan.

Baca Juga :  Ini Kata Ketua Fraksi PKS DPRD Kepri soal Perpanjangan Kontrak Guru PTK Non ASN

Dalam pidatonya, AHY menyampaikan, setelah berkeliling ke sejumlah provinsi di Indonesia, diketahui harga beras dan sembilan bahan pokok mengalami kenaikan, hal ini dipicu karena angka inflasi melampaui 5 persen. Kendala lainnya, pupuk subsidi yang langka dan harga pupuk yang tinggi. Tak hanya itu, hasil pertanian dipermainkan oleh para tengkulak. Akibatnya pendapatan para petani semakin minim.

“Ini semua dampak dari kenaikan BBM pada tahun lalu, imbasnya ada kenaikan harga Sembako. Seperti yang saya temui ibu Yanti di Sulawesi Tengah menyampaikan, harga beras 50 Kg saat ini mencapai Rp1 juta. Artinya harga beras per kg Rp20 ribu, ini adalah harga yang melebihi dari harga eceran tertinggi (HET) di pasaran. Masyarakat saat ini menjerit dengan harga beras tersebut. Begitu juga saya mendengar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali dan Sulawesi para petani mengeluhkan harga pupuk yang mahal, sedangkan pupuk subsidi langka,” terang AHY.

Baca Juga :  Polres Nias Lakukan Pengamanan Jalannya Shalat Jumat di Gunungsitoli

Selain itu, kata AHY, nelayan kesulitan berlayar karena langkanya solar, kesulitan ini dirasakan oleh para nelayan kita di Indonesia bagian Timur.

“Para pelaku UMKM kesulitan bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Hal ini akibat sulitnya menjangkau bantuan permodalan. Selanjutnya, di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, para guru honorer menangis karena tak kunjung diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara,” ucapnya.

Reporter: Sabar Halawa

  • Bagikan