Hadiri Workshop NUWSP, Wabup Bengkalis Usulkan Pembangunan Waduk di Pulau Rupat

  • Bagikan
Wabup Bagus Santoso bersama Ketua DPRD Bengkalis Khairul Umam saat menghadiri workshop NUWSP di Bali, Kamis (3/8/2023).

BALI, DURASI.co.id – Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis Bagus Santoso mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membangun waduk sumber air bersih seiring dengan telah ditetapkannya Pulau Rupat menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sejak tahun 2011.

Usulan tersebut disampaikan langsung Wabup Bagus Santoso di depan jajaran Bapenas, Kemen-PUPR dan Kemendagri pada forum resmi Workshop Dukungan Eksekutif dan Legislatif Dalam Pengembangan Program Air Minum di Perkotaaan, National Urban Water Supply Project (NUWSP) yang digelar di Hotel The Trans Resort Bali, 2 hingga 4 Agustus 2023. 

“Pemkab Bengkalis sudah berulang kali mengajukan proposal. Izinkan di sini kami mempertegas mengingatkan kembali terkait usulan pembangunan waduk di Pulau Rupat,” tegas Bagus Santoso. 

Baca Juga :  Bupati Bengkalis Terima UHC Award dari Pemerintah Pusat

Pada forum terhormat tersebut Wabup juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui skema NUWSP telah selesai membangun infrastruktur pemasangan pipa air bersih untuk PDAM Sungai Pakning. Hanya saja diakui pemkab Bengkalis terus berproses untuk pemasangan saluran rumah (SR) yang sudah dua kali gagal saat pelelangan. 

Bagus Santoso juga mengucapkan terima kasih kepada Kemen-PUPR pada tahun 2023 sudah mengalokasikan dana pembangunan waduk di Pulau Bengkalis. Kendati demikian disampaikan bahwa untuk distribusi air bersih di Kabupaten Bengkalis menyesuaikan dengan kondisi masing-masing. 

Ditambahkan Bagus Santoso, ada 3 wilayah berbeda untuk penanganan penyediaan  air bersih yaitu wilayah Kepulauan (Rupat, Bengkalis), Pesisir (Siak Kecil, Bandar Laksamana dan Bukit Batu) serta daratan (Mandau, Bathin Solapan, Pinggir dan Talang Muandau).

Baca Juga :  Waka GAPKI Sebut Meski Pandemi Industri Sawit di Riau Tetap Bertahan

“Khusus Bengkalis dan Rupat bahan bakunya air gambut, untuk air bersih saja kami belum dapat memenuhi apalagi air minum. Kami butuh bantuan teknisi dan peralatan modern butuh biaya tinggi,” imbuhnya.

Usulan tersebut mendapat tanggapan serius dari Diana Kusumastuti Direktur Jenderal Cipta Karya serta pihak Bapenas. Mereka berjanji akan menjadikan skala prioritas pada penganggaran.

Sebelumnya, acara forum resmi Workshop Dukungan Eksekutif dan Legislatif Dalam Pengembangan Program Air Minum di Perkotaaan, National Urban Water Supply Project dibuka oleh Wamendagri John Wempi Wetipo, hadir juga Gubernur Bali Wayan Koster dengan melibatkan sebanyak 50 kabupaten/kota. Acara diakhiri penandatanganan komitmen pengembangan Program Air Minum di Perkotaan. (INF)

Baca Juga :  Gubernur Riau Kukuhkan DPP Ikatan Keluarga Alumni Babussalam
  • Bagikan