Kejari Diminta Usut Penggunaan Anggaran Pemeliharaan Taman di Disperkimtan Batam

  • Bagikan
Kantor Disperkimtan Batam. (Foto: Dok Durasi.co.id)

BATAM, DURASI.co.id – Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam diminta supaya mengusut penggunaan anggaran pemeliharaan taman tahun anggaran 2022 dan 2023 pada Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pertamanan (Disperkimtan) Kota Batam.

Pasalnya anggaran yang digelontorkan untuk tenaga kontrak petugas nursery, pemangkas rumput, petugas teknisi penataan taman dan pemeliharaan taman mencapai miliaran rupiah. Namun kondisi di lapangan ditemukan sejumlah taman yang ada di Kota Batam minim pemeliharaan atau tidak terurus.

“Penggunaan anggaran pemeliharaan taman ini harus benar-benar diawasi, sudah seharusnya sebagai aparat penegak hukum Kejari Batam bergerak menelusurinya,” kata Aktivis Kepulauan Riau, Juliansyah kepada Durasi.co.id, Jumat (2/6/2023).

Ia berharap persoalan ini direspon oleh Kejaksaan, jika tidak dirinya bakal membuat laporan resmi ke Kejari Batam ataupun ke Kejati Kepri.

“Jadi dengan kondisi seperti ini, patut sekali dilakukan pengusutan, sehingga dugaan penyalahgunaan anggaran tidak terjadi,” sebutnya.

Berdasarkan investigasi Durasi.co.id sejak beberapa hari terakhir, ditemukan sejumlah taman di Kota Batam minim perawatan atau tidak terurus. Seperti di Kebun Raya Batam, Kecamatan Nongsa, sejumlah pembatas jalan dan pagar di dalam lokasi Kebun Raya Batam ditumbuhi rumput liar, serta bunga sudah kering dan mati.

Baca Juga :  Kajati Kepri Terima Kunker Jajaran Bea Cukai

Hal yang lebih parah terpantau di Nursery (Pembibitan Disperkimtan Batam) di Hutan Mata Kucing. Di sana terlihat rumput liar dan ilalang menjulang tinggi, sampah bekas penebangan pohon dan dahan pohon berserakan. Tidak hanya itu fasilitas seperti bangunan, mobil (lori), dan pos sekuriti seperti terbengkalai.

Kemudian di Taman Wijaya Kusuma Sekupang terpantau sejumlah fasilitas seperti toilet sudah rusak dan dipenuhi sampah, begitu juga dengan tempat duduk banyak yang rusak. Menurut pengunjung, toilet di Taman Wijaya Kusuma sudah rusak sejak beberapa tahun yang lalu. “Toilet itu sudah rusak dari dulu bang, tempat duduk juga banyak yang rusak,” ucap pria yang mengaku bernama Ewin.

Lalu, di Taman Aspirasi Batam Center, di sana terpantau toilet juga sudah tidak berfungsi atau rusak, begitu juga taman terlihat dahan pohon di taman berserakan.

Seperti berita sebelumnya, salah seorang warga Batam Ewin mengaku miris dengan kondisi sejumlah taman yang ada di Kota Batam.

Baca Juga :  Kunjungan Wisman Pertama Tahun 2024 di Batam Disambut Antusias

“Beberapa fasilitas yang tersedia di taman yang ada di Kota Batam sudah rusak karena tidak terawat. Taman juga ditumbuhi semak sehingga menimbulkan kesan kumuh,” terangnya.

Berdasarkan data SIRUP LKPP tahun 2023, pertama, Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pertamanan (Disperkimtan) Batam menganggarkan Rp 6.548.750.000 dengan nama paket belanja jasa penanganan prasarana dan sarana umum untuk tenaga kontrak nursery/pemangkas rumput/pemeliharaan taman sebanyak 2015 orang. Dalam laman resmi itu disebutkan pelaksanaan pekerjaan dimulai awal Januari hingga Desember 2023.

Kedua, Disperkimtan Batam juga menganggarkan Rp 591.500.000 dengan nama paket belanja jasa tenaga penanganan prasarana dan sarana umum untuk tenaga kontrak petugas pemeliharaan Taman Kebun Raya Batam. Pelaksanaan pekerjaan dimulai awal Januari hingga Desember 2023.

Ketiga, Disperkimtan juga menganggarkan Rp 91.000.000 dengan nama paket belanja tenaga teknisi mekanik dan listrik untuk tenaga kontrak petugas teknisi penata taman sebanyak 26 orang. Pelaksanaan pekerjaan dimulai awal Januari hingga Desember 2023.

Sementara pada tahun anggaran 2022, berdasarkan data SIRUP LKPP, pertama Disperkimtan Batam menganggarkan Rp 6.633.250.000 dengan nama paket belanja jasa tenaga penanganan prasarana dan sarana Umum untuk tenaga kontrak petugas nursery/pemangkas rumput/pemeliharaan taman. Pelaksanaan pekerjaan dimulai Januari hingga Desember 2022.

Baca Juga :  Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan 10.810 Batang Kayu Teki di Perairan Pulau Jaloh

Kedua, Disperkimtan Batam menganggarkan Rp 591.500.000 dengan nama paket belanja jasa tenaga penanganan prasarana dan sarana Umum untuk tenaga kontrak petugas pemeliharaan Taman Kebun Raya Batam. Pelaksanaan pekerjaan dimulai Januari hingga Desember 2022.

Ketiga, Disperkimtan Batam menganggarkan Rp 136.500.000 dengan nama paket belanja jasa teknisi mekanik dan listrik untuk tenaga kontrak petugas teknisi penata taman. Pelaksanaan pekerjaan dimulai Januari hingga Desember 2022.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pertamanan (Disperkimtan) Batam, Eryudhi Apriadi yang dikonfirmasi sejak Senin (29/5/2023) lalu terkait anggaran pemeliharaan taman dan tidak terurusnya taman di Kota Batam, tidak merespon.

Redaksi Durasi.co.id juga telah melakukan konfirmasi secara tertulis pada 27 April 2023 lalu, dengan nomor surat 093/SK-DR/IV/2023 perihal anggaran pemeliharaan taman di Kota Batam, namun hingga berita ini diterbitkan belum mendapatkan balasan. (red)

  • Bagikan