KKP-Polri Gagalkan Penyeludupan Benih Lobster Rp3,9 Miliar ke Singapura

  • Bagikan
Penyelundupan dilakukan dengan pengemasan Benih Bening Lobster (BBL) menggunakan kantong plastik yang dipress dengan mesin khusus. (Dok. KKP)

JAKARTA, DURASI.co.id – Sinergitas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Kepolisian RI (Polri) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 34.472 ekor benih bening lobster (BBL) senilai Rp3,9 miliar yang hendak dikirim ke Singapura melalui Bandara Soekarno Hatta.

“Terima kasih rekan-rekan Polri yang terus bersinergi, hingga kita ungkap penyelundupan BBL yang akan dikirim ke Singapura via Bandara Soetta,” kata Kepala Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Jakarta Yuwono di Jakarta, Senin (12/9/2022).

Dalam kasus ini, aparat menemukan modus baru, yakni pengemasan BBL menggunakan kantong plastik yang dipress dengan mesin khusus. BBL ini diletakkan ke dalam koper untuk selanjutnya dimasukkan kedalam boks kayu. Berdasarkan data surat muatan udara (SMU), SMU berisi muatan berupa lampu hias dan SMU lainnya berupa benih lobster (Lobster Fry).

Baca Juga :  Doa Lintas Agama dari Polri untuk Indonesia yang Lebih Baik

Petugas pun bergerak pada Kamis (8/9/2022), pukul 23.00 WIB.

“Tidak seperti pada umumnya, pengemasan BBL dilakukan dengan kantong plastik tanpa pengikat karet, tapi ini pakai mesin press khusus,” terangnya.

BBL tersebut, kata Heri, diamankan di area parkir cargo Bandara Soetta setelah petugas Polresta Soetta menemukan mobil pribadi terparkir di kawasan tersebut dengan boks kayu berisi BBL didalamnya.

Total 33 kantong plastik yang berisi BBL yang disita terdiri dari 24.608 ekor jenis pasir dan 9.864 ekor jenis mutiara. “Ini nilainya kira-kira mencapai Rp3,9 miliar,” ujar Heri.

Para pelaku bisa dijerat dengan Pasal 92 jo Pasal 26 ayat 1 Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, sebagai Perubahan dari UU Nomor 45 Tahun 2009 dan UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.

Baca Juga :  KPKB Minta Satpol PP Lakukan Penertiban PKL di Depan RSUD Kabupaten Bogor

“Ancaman pidananya 8 tahun, jadi silakan pikir-pikir kalau mau nyelundupin,” tutupnya.

Sebagai informasi, BBL yang telah diamankan selanjutnya dalam proses pelepasliaran di pantai Loka PSPL Serang. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan hasil rekomendasi Loka PSPL Serang.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan komitmennya terhadap budidaya lobster dalam negeri. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16 Tahun 2022 yang sekaligus melarang ekspor benih bening lobster.

  • Bagikan

Hak cipta dilindungi undang-undang