Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik, Diduga untuk Tekan AS Cabut Sanksi

  • Bagikan
Ilustrasi. (AP)

SEOUL, DURASI.co.id – Korea Utara dilaporkan menguji coba senjata yang diduga rudal balistik pada Minggu (27/2/2022) pagi. Rudal balistik ini diluncurkan ke laut.

Peluncuran ini adalah kedelapan kalinya oleh rezim Kim Jong-un sepanjang 2022.

Senjata yang diduga rudal balistik itu dideteksi oleh Korea Selatan dan Jepang. Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyatakan bahwa rudal diluncurkan dari wilayah Pyongyang.

Rudal balistik Pyongyang disebut diluncurkan ke perairan timur Korea Utara. Namun, tidak dikatakan detail mengenai jarak tempuh atau ketinggian rudal.

Sementara itu, Penjaga Pantai Jepang memperingatkan bahwa ada “suatu objek yang mungkin rudal balistik” diluncurkan dari Korea Utara dan kemungkinan jatuh di laut.

Baca Juga :  Gerindra Resmi Koalisi dengan PKB, Demokrat: Kami Intens ke PKS-Nasdem

“Kami khawatir bahwa perkembangan di Ukraina dapat menyeber ke luar Eropa dan memengaruhi seluruh dunia, khususnya di Indo-Pasifik dan Asia Timur,” kata Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi melalui siaran televisi NHK.

“Kami belum menganalisis bagaimana peluncuran rudal ini terkait (invasi Rusia ke Ukraina) atau mengandung maksud tertentu, tetapi saya menegaskan kembali janji saya untuk bersiap dengan tegas menghadapi perkembangan seperti ini,” lanjutnya.

Menekan Amerika Serikat

Sejumlah pengamat menyebut tindakan Pyongyang ini ditujukan untuk menekan Amerika Serikat (AS). Korea Utara ingin menyempurnakan teknologi persenjataan sebagai daya tawar agar Washington mau mengurangi atau mencabut sanksi.

Korea Utara pun disebut memanfaatkan invasi Rusia ke Ukraina yang menyita perhatian AS. Kesempatan ini digunakan Pyongyang untuk mempercepat program pengetesan senjata.

Baca Juga :  1.073 Mahasiswa UIB Dikerahkan untuk Pantau Pemilu 2024 di Kepri

Profesor studi pemerintahan di Universitas Ewha Seoul, Leif-Eric Easley menyebut pemerintahan Joe Biden mesti merespons untuk menunjukkan kawasan Indo-Pasifik masih menjadi fokus strategis mereka.

“Korea Utara tidak akan membantu siapa pun dengan diam saja ketika dunia sedang menghadapi agresi Rusia ke Ukraina,” kata Easley.

“Pyongyang punya jadwal modernisasi militer yang ambisius. Kekuatan dan legitimasi rezim Kim telah terikat dengan pengetesen rudal-rudal yang semakin bagus,” imbuhnya.

Editor: RI | Sumber: Kompas.tv

  • Bagikan

Hak cipta dilindungi undang-undang