Poktan Siak Berhasil Tanam Pisang di Sela Replanting Sawit

  • Bagikan
Kelompok tani (Poktan) di Desa Sialang Sakti, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak menyambangi kediaman Gubernur Riau H Syamsuar, Senin (31/1).

PEKANBARU, DURASI.co.id – Atas arahan Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar pada akhir tahun 2019 lalu, akhirnya kelompok tani (Poktan) di Desa Sialang Sakti, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, berhasil menanam tanaman pisang tumpang sari di lahan replanting sawit.

Bentuk rasa syukur dan ucapan terima kasih atas keberhasilan menanam tanaman tumpang sari tersebut, beberapa orang perwakilan Poktan Manunggal Sakti,  mengantarkan sebanyak satu pick-up buah pisang ke kediaman Gubri Syamsuar.

Ketua Poktan Manunggal Sakti, Budi Santoso menjelaskan tanaman tumpang sari pisang ini telah dimulai sejak Februari 2020. Ketika itu, Gubri mengarahkan Poktan di Desa Sialang Sakti untuk melakukan ketahanan pangan melalui replanting sawit tersebut.

“Kami ke sini sekaligus karena terima kasih kami, dulu pernah digerakkan sama beliau (Gubri) untuk melakukan tanaman tumpang sari. Kami berhasil menjalankan itu, kami merasa syukur. Jadi hasil kami itu kami antar ke mari (Kediaman Gubri),” ucapnya, Senin (31/1/22).

Baca Juga :  Prakiraan Cuaca: Riau Berpotensi Hujan Hingga Dini Hari

Selanjutnya perwakilan Poktan lainnya, Haji Misdi menambahkan, kunjungannya beserta rombongan ke kediaman Gubri dalam rangka untuk melaporkan keberhasilan Poktan Desa Sialang Sakti menanam tanaman sawit replanting dengan tanaman campur sari.

Ia menerangkan, tanaman campur sari tersebut di tanam di sela perkebunan kelapa sawit yang di replanting. Dengan luas lahan tahap pertamanya 126 hektar dan tahap kedua 80 hektar.

“Ditanam di sela perkebunan kelapa sawit yang kita replanting lokasi kebunnya di Desa Sialang Sakti Dayun,” ujarnya.

Sementara itu, di tempat yang sama Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Riau, Haji Suher, menerangkan, ada banyak pisang yang di tanam di lahan replanting sawit itu. Seperti pisang barangan, pisang kepok, pisang raja dan lainnya. 

Baca Juga :  Presiden Jokowi Resmi Lantik Edy Natar Jadi Gubernur Riau

Haji Suher mengaku, pisang tersebut telah beberapa kali dipanen petani. Sebutnya, sistem tumpang sari ini menjadi salah satu penopang pendapatan petani di sana. 

Berkat tanaman tumpang sari tersebut, sehingga setiap bulannya petani bisa menghasilkan 30 sampai 40 tandan pisang. Atau sekitar Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta per kavling tanah replanting sawit.

“Untuk menambah pendapatan petani itu, langkah yang diambil petani kita (tanaman tumpang sari). InsyaAllah nanti sawit replanting ini di panen bulan enam 2022 ini,” tutupnya.

  • Bagikan