Recovery Bisnis Pasca Covid-19 Menjadi Isu Penelitian Mahasiswa Doktoral Asia E University

  • Bagikan
Mahasiswa doctoral dari berbagai perguruan tinggi serta peneliti dari Malaysia dan Indonesia saat mengikuti konferensi di Kuala Lumpur, Jumat (1/7/22). Foto: Tata

KUALA LUMPUR, DURASI.co.id – DR Tulus Suryanto, Adjunct Professor Asia E University, Malaysia mengatakan bahwa selama pandemic Covid-19 ternyata tidak banyak diantisipasi pelaku bisnis, sehingga ada perusahaan yang bisa bertahan namun tidak sedikit pelaku bisnis yang harus menutup usahanya.

Berbicara dalam workshop international ASEAN business Issue of Suistanable Development Goals di Kuala Lumpur, professor Tulus menambahkan dalam konteks dunia keilmuan akademik, kondisi-kondisi seperti pandemic Covid 19 itu menjadi bahan penelitian yang menarik. Ia sudah menerika hampir 10 penelitian tentang recovery bisnis pasca Covid 19.

“Seminar internasional ini harus menjadi sharing akademik mengenai isu ekonomi dan bisnis, agar menjadi pengembangan meningkatan pertumbuhan ekonomi di Asean. Mengapa penting konferensi ini, adalah sebagai media diskusi mengembangkan keilmuan dan berkontribusi pada perbaikan kehidupan,” ucap DR. Tulus Suryanto, yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Islam Raden Inten Lampung, di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga :  HM Rudi Dianugerahi sebagai Bapak Pembauran Kota Batam oleh FPK

Ia berharap, sharing keilmuan ini menjadi agenda terus menerus diselenggarakan. Tulus juga berharap, diskusi para peniliti dari Indonesia dan Malaysia ini mampu memberikan manfaat dan memotivasi peneliti lainnya mengembangkan keilmuan.

Pembicara lain, Deputy Vice Chancellor & Dean School of SAHUSS Prof. Dr. Juhary Ali, menambahkan bahwa pasca pandemic Covid, menjadi era baru recovery bisnis dengan berbagai langkah strategis yang menarik.

“Konferensi ini juga harus selalu mengingat agenda Sustainable Development Goals dengan memperhatikan isu-isu lain, seperti kesetaraan gender dan pendidikan yang layak,” tutur Dr. Juhary.

Pembangunan Berkelanjutan adalah 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk keselamatan manusia dan planet bumi. Tujuan ini dicanangkan bersama oleh negara-negara lintas pemerintahan pada resolusi PBB yang diterbitkan pada 21 Oktober 2015 sebagai ambisi pembangunan bersama hingga tahun 2030.

Baca Juga :  Rusia Kuasai Pembangkit Nuklir Ukraina, Eropa Desak DK PBB Gelar Rapat

Konferensi ini diikuti oleh peniliti dari Malaysia dan Indonesia. Dari Indonesia adalah para mahasiswa doctoral itu dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia seperti, Pertiwi Utami, Dosen Perbankan Syariah, Stebi Lampung, Mardhiyah Hayati dan Femei Purnamasari, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung, Hasudungan Sihombing, Dosen STEBI Lampung, Dr. H. Basrowi, M.Pd., ME Dekan FKIP Universitas Bina Bangsa Banten, Dr. Aripin SH. MH, Kaprodi Pascasarjana S2 Sekolah Tinggi Manajemen Labora Jakarta, Sungkowo,S.Ag.M.Pd.I, Ketua STAI Al-Maarif Lampung Tengah, Putri Allana Abdullah, CEO Bahaso, Azizah Zuhriyah, Division Head Finance TC Invest, Dr.Waluyo.Ak.CA dosen di Universitas Mercu Buana, Meilia Risna, M.M, Manager of Account Manager of PT Pos Indonesia (Persero), Umi Khulsum M.Ak dan Pemimpin Redaksi Mimbar Publik dan Keppribetter Hendrata Yudha, M.Ikom. (tata)

Baca Juga :  Penyeludupan 87 Kg Sabu dari Malaysia Digagalkan Polisi, 7 Pelaku Ditangkap
  • Bagikan

Hak cipta dilindungi undang-undang