“Tidak ada prasyarat (untuk kehadiran militer Rusia di Afghanistan),” ucap Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, seperti dilansir Tass pada Kamis (19/8/2021).
“Kami akan fokus pada upaya politik dan diplomatik mengenai Afghanistan, dan akan mencari cara untuk membangun dialog antar-Afghanistan dan resolusi damai dari masalah yang ada di negara ini bersama-sama dengan mitra kami,” sambungnya.
Dia mengatakan bahwa format konsultasi tentang Afghanistan di Moskow telah ditetapkan beberapa waktu lalu dan berhasil beroperasi. “Selain itu, kami sangat mementingkan peran koordinasi PBB mengenai upaya internasional dalam penyelesaian masalah Afghanistan,” ujar Patrushev.
Menurut dia, Rusia siap untuk berdialog dengan otoritas Afghanistan, yang menghormati keinginan rakyat dan berusaha membangun negara yang berkembang.
“Rusia tertarik untuk melihat Afghanistan yang damai, bersatu dan berkembang, yang tidak menimbulkan ancaman bagi kawasan itu,” kata Patrushev.
“Kami siap untuk berdialog dengan pihak berwenang, yang akan berlangsung dari kehendak rakyat, akan mengikuti aspirasi rakyat mereka dan akan bekerja untuk mengubah Afghanistan menjadi negara yang beroperasi secara normal, kuat dan berkemban,” tuturnya.
Patrushev mengatakan bahwa Rusia telah menghidupkan kembali kontaknya dengan dewan keamanan, militer dan layanan khusus dari negara-negara tetangga Afghanistan, terutama dengan Tajikistan dan Uzbekistan.
Situasi di Afghanistan, lanjutnya, menjadi fokus Dewan Keamanan Rusia.
“Ini akan menjadi isu utama pada sesi berikutnya dari anggota tetap Dewan Keamanan Rusia. Kami akan membahas langkah-langkah ekstra untuk memberikan stabilitas di kawasan ini,” tukasnya.
