DPRD Kota Batam Soroti Truk Angkutan Sampah

  • Bagikan
Kolase foto Ketua Komisi III DPRD Batam Djoko Mulyono dan kondisi angkutan sampah di Kota Batam. (Foto: Durasi.co.id)

BATAM, DURASI.co.id – Ketua Komisi III DPRD Kota Batam, Djoko Mulyono menyoroti penanganan sampah di Kota Batam.

Djoko menjelaskan saat ini Wali Kota Batam tengah gencar melakukan pembangunan untuk Kota Batam. Namun di sisi lain, dinas yang membantu pemerintah terkesan tidak mendukung rencana dari pimpinannya tersebut.

“Saya sebagai Ketua Komisi III DPRD periode 2019-2024, dimana DLH merupakan dinas rekan kerja kita. Selama ini tidak pernah mengajukan pembelian armada atau untuk menangani masalah persampahan di Kota Batam,” kata Djoko.

Sekarang ini kata Djoko hampir semua TPS yang ada di Kota Batam selalu terjadi penumpukan sampah, bahkan yang sekarang ini semua armada pengangkutan sampah sudah tidak layak.

Baca Juga :  Perbaikan Selesai, Normalisasi Air Secara Bertahap

“Sebenarnya jika DLH serius dalam menangani sampah di Batam, setiap tahun bisa mengajukan armada, ini demi Kota Batam yang bersih,” kata Djoko.

Dia juga menegaskan percuma Batam jadi Kota Baru jika sampah tidak tertangani. “Jangan menganggap remeh mengenai sampah ini,” katanya.

Djoko juga menyebutkan DLH terakhir mengajukan pembelian mobil conpector pada tahun 2016 lalu dan sampai saat ini dirinya juga tidak tahu apakah masih ada mobil tersebut atau tidak.

“Kita juga tidak tahu bagaimana perawatannya,” kata Djoko.

Djoko yang tinggal di wilayah Sagulung itu juga mengungkapkan hampir setiap hari dirinya mendapat laporan dari warga mulai dari TPS yang tidak tersedia dan juga sampah yang berserak di TPS.

Baca Juga :  Catat, Ini 10 Agenda Pariwisata di Kota Batam Selama Februari 2023

“Kalau dari pemukiman kita lihat saat ini sudah bagus, namun kita juga masih menerima keluhan dari petugas kecamatan. Dimana waktu mereka tersita karena bin sampah tidak ada dan kondisinya penuh di TPS,” katanya.

Djoko juga menegaskan Wali Kota Batam harus melakukan evaluasi terhadap pegawainya. “Jika tidak bisa bekerja dan mendukung program pemerintah, mungkin perlu disegarkan atau diganti. Mungkin masih banyak yang bisa bekerja dengan baik,” kata Djoko.

  • Bagikan