KPK Gelar Seminar Antikorupsi Badan Usaha

  • Bagikan

MEDAN, DURASI.co.id – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mendorong para pelaku usaha sebagai pahlawan keuangan dapat menjalankan bisnisnya secara berintegritas.

Dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/12/2022), Alex menyebut para pengusaha memiliki peranan vital dalam kemajuan suatu wilaya. Karena aktivitas usahanya menggerakkan perekonomian masyarakat, sekaligus berkontribusi pada penerimaan negara melalui pajak.

“Peran para pengusaha penting bagi ekonomi daerah, saya menyebutnya Pahlawan Keuangan yang sebenarnya. Untuk itu, kami berharap agar bapak/ibu profesional, akuntabilitas, dan integritas, itu harus menjadi pegangan bapak/ibu semua dalam jalankan kegiatan usahanya,” ujar Alex.

Harapan itu dikemukakan, sambung Alex, karena banyak perkara suap dan gratifikasi yang melibatkan para pengusaha demi melancarkan proyeknya. Baik untuk mendapatkan proyek baru maupun penerbitan izin.

Baca Juga :  Jaksa Agung dan KSAL Koordinasi Penegakan Hukum di Laut

“Menyangkut dunia usaha, KPK sejauh ini sudah menindak kurang lebih 370-an pelaku usaha, umumnya menyangkut perkara suap, gratifikasi. Dari pengalaman kami juga, pengadaan barang dan jasa terutama konstruksi itu sangat rawan korupsi,” ujar Alex.

Dalam sektor PBJ, sambung Alex, modusnya penyelenggara negara meminta fee dengan kisaran 10 persen dari nilai proyek di awal. Lalu, pengusaha memberikan fee untuk mendapatkan proyek dengan mengurangi kualitas maupun kuantitas proyek yang dibangun untuk menutupi fee tersebut.

“Saya bayangkan misalnya suatu jalan dengan target kualitas bertahan 5 tahun. Tapi kalau disana-sini ada pungutan fee, sehingga material yang direalisasikan kurang, maka pasti kualitasnya juga turun. Ini makanya, sering terjadi setelah beberapa bulan, proyek pembangunan sudah rusak,” ujar Alex.

Baca Juga :  Kementerian ATR/BPN Berandil dalam Percepatan Penyelesaian Pembebasan Lahan dan Tol di IKN

Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi juga mengimbau agar para pengusaha di wilayahnya menjalankan kegiatan bisnis tanpa korupsi. Sebab, Provinsi Sumatra Utara memiliki potensi alam yang melimpah, tanpa perlu korupsi.

“Ayoklah bapak-ibu semua, kita berkolaborasi cegah korupsi. Jangan lakukan korupsi, kita punya sumber daya alam melimpah, sumber daya manusia unggul,” ujar Edy.

Direktur Antikorupsi Badan Usaha KPK Aminudin memaparkan program Sistem Manajemen Anti Pencegahan Korupsi (SMAP) untuk mencegah korupsi di sektor swasta. Sistem tersebut dapat diunduh secara gratis di laman KPK dan dipenuhi kriteria antikorupsinya untuk dipantau. “Silakan jalankan usaha, silakan cari untung, tapi jaga integritas, jangan suap,” ujar Aminudin.

Sambung Aminudin, pihaknya juga membentuk Komite Advokasi Daerah (KAD) di tiap wilayah untuk cegah korupsi badan usaha. KAD tersebut menjadi wadah berdialog dalam pembahasan upaya-upaya penyehatan iklim usaha yang bersih dan bebas dari korupsi, dan dapat menguraikan masalah-masalah yang dihadapi antara pelaku usaha dengan pemerintah daerah.

Baca Juga :  Presiden Jokowi: Tahun Baru Islam Momentum Perkuat Ikhtiar Melawan Pandemi

Berlangsung selama 4 jam, kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 100 pengusaha se-Provinsi Sumatra Utara. Kegiatan ini merupakan bagian dari Rangkaian Kegiatan Menuju (Road to) Hakordia 2022 di Provinsi Sumatra Utara.

  • Bagikan

Hak cipta dilindungi undang-undang