10 Mahasiswa Unri Ikut KKN Kebangsaan di Kalimantan Barat

  • Bagikan
Mahasiswa Unri mengikuti KKN Kebangsaan di Kalimantan Barat. (Ist)

PEKANBARU, DURASI.co.id – Universitas Riau (Unri) mengirimkan 10 mahasiswa dari berbagai Fakultas untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XI Universitas Tanjungpura Tahun 2023, Kamis (20/7). Kegiatan ini ditandai pembukaan kegiatan oleh Ketua Pelaksana KKN Kebangsaan XI Dr Ing Eka Priadi MT di Stadion Gedung Olah Raga (GOR) Komplek Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat.

Pada rangkaian pembukaan KKN Kebangsaan ini, Rektor Unri juga melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara-LPPM UNRI dan LPPM Tanjungpura tentang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata, Seminar Nasional, dan Seminar Internasional. 

Rektor Unri Prof Dr Sri Indarti MSi menjelaskan, banyak manfaat yang diperoleh dari keikutsertaan pada kegiatan KKN kebangsaan ini. Pertama bagi mahasiswa itu sendiri. 

“KKN Kebangsaan ini meningkatkan wawasan kebangsaan, maupun pemahaman, penghayatan, ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, terbentuknya pola pikir ilmiah mahasiswa dalam menganalisa masalah pragmatis yang ada di masyarakat,” jelas Rektor.

Baca Juga :  Riau Raih 5 Sertifikat WBTb Indonesia

Manfaat kedua, jelas Rektor, bagi universitas, akan terjalinnya kerja sama yang lebih erat antar perguruan tinggi dan instansi pemerintah dalam pengembangan IPTEKS, maupun terbangunnya sinergitas antar perguruan tinggi dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, dalam rangka transformasi IPTEKS kepada masyarakat.

Selanjutnya, manfaat ketiga, KKN ini akan mewujudkan pembentukan kader-kader pembangunan yang kuat dan tangguh melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat yang digagas bersama-sama dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

Kemudian, manfaat keempat bagi pemerintah daerah akan mewujudkan kolaborasi yang bersinergi dengan instansi terkait (TNI, Polri, dan lembaga pemerintah) untuk turut serta berpartipasi dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat.

Kepada mahasiswa Unri sebagai peserta KKN kebangsaan, Rektor berpesan agar fokus dalam melaksanakan program yang telah disusun dalam melaksanakan kegiatan ini. 

Baca Juga :  Sabarudi Dipilih Jadi Ketua DPRD Pekanbaru, Ini Pesan Ketua Fraksi PKS DPRD Riau

“Selalu berkoordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang ditugaskan untuk kelancaran pelaksanaan, serta mencermati aspek sosio kultural masyarakat di lokasi pelaksanaan KKN,” pesan Rektor.

Dijelaskan Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unri Prof Dr Mubarak MSi, bahwa KKN Kebangsaan ini memiliki peranan penting bagi Unri, untuk mempercepat upaya pengembangan masyarakat ke arah terbinanya masyarakat dinamis.

“Kolaborasi ini sangat penting pada momentum percepatan pembangunan akan dapat dicapai melalui kolaborasi yang ada dalam program KKN Kebangsaan ini. Baik dari mahasiswa peserta KKN kebangsaan ini, universitas, masyarakat, maupun pemerintah. Semua memiliki peran masing-masing,” jelas Ketua LPPM.

Dr Neni Hermita SPd MPd selaku Koordinator Pelayanan Kuliah Kerja Nyata Unri, berharap mahasiswa peserta KKN Kebangsaan Unri bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.

“Kita tentunya berharap, mahasiswa hadir melaksanakan KKN Kebangsaan ini, memiliki fungsi yang konkrit dalam menebarkan manfaat di berbagai sektor kehidupan, untuk kebermanfaatan bagi diri sendiri dalam lingkungan sekitar,” harapnya.

Baca Juga :  Aneh! Alasan Tak Prosedural Gubri Enggan Tandatangani Perubahan APBD Bengkalis 2023

Neni memaparkan, pada KKN Kebangsaan tahun ini Unri melibatkan sepuluh orang mahasiswa. Mereka terdiri dari mahasiswa FISIP Meli Lestari dan Muhammad Azzmi, mahasiswa Fakultas Hukum Raja Mia Septya, mahasiswa FEB Ashifah Aprizqillah, mahasiswa FKIP Aufa Agustia.

Kemudian, mahasiswa Fakultas Keperawatan Muhammad Nazirul Irfan, mahasiswa FMIPA Muhammad Haikal Zikra, mahasiswa Fakultas Pertanian Ilham Permana Putra, mahasiswa FT Riki Suri Kurniadi, dan mahasiswa FPK Dimas Gusriansyah.

Ketua Pelaksana KKN Kebangsaan XI Dr -Ing Eka Priadi MT, menjelaskan, bahwa KKN ini diikuti sebanyak 951 orang peserta, 73 Perguruan Tinggi, melibatkan 48 desa di Sambas, 50 Bengkayang, dan 98 orang DPL. (Muh)

  • Bagikan