JAKARTA, DURASI.co.id – Kebiasaan mengonsumsi buah merupakan kebiasaan yang dianjurkan sebagai salah satu upaya menjaga asupan makanan bernutrisi. Tujuannya, di antaranya, untuk menjaga daya tahan tubuh.
Nah, pernahkah Anda bertanya, kapan waktu terbaik mengonsumsi buah, setelah atau sebelum makan?
Lihat kebutuhan
Guru besar yang juga ahli gizi masyarakat dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ali Khomsan mengatakan, aturan makan buah baik sebelum atau sesudah makan diperhatikan dari kebutuhan masing-masing orang.
“Makan buah sebelum makan dianjurkan bagi orang-orang yang kelebihan berat badan karena serat dalam buah bersifat mengenyangkan. Sehingga, mengurangi porsi makan yang akan dikonsumsi,” ujar Ali saat dihubungi Kompas.com, baru-baru ini.
Sementara, bagi mereka yang tidak kelebihan berat badan, diperbolehkan mengonsumsi buah sebelum atau sesudah makan.
Hal senada juga disampaikan dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital, Jakarta Selatan, dr Inge Permadhi SpGK.
“Tidak ada bedanya, umumnya sesudah makan baru mengonsumsi buah. Boleh sebelum makan, bagi yang ingin menurunkan berat badan agar kenyang,” ujar Inge saat dihubungi secara terpisah.
Inge mengatakan, cara mengonsumsi buah-buahan yang paling baik adalah dimakan langsung setelah dicuci bersih atau diblender.
Menurut dia, dengan cara ini, serat dan vitamin yang terkandung dalam buah masih segar dan utuh.
“Utuh atau diblender agar semua zat gizi bisa termakan, bukan dijus,” ujar Inge.
Ia menyebutkan, buah yang dijus akan berkurang seratnya. Padahal, serat memiliki peran penting bagi pencernaan makanan.
Berikut rincian manfaat serat bagi kesehatan tubuh:
- Sebagai prebiotik Memperlancar buang air besar (BAB)
- Meningkatkan kesehatan saluran cerna
- Mengikat gula dan lemak di dalam saluran cerna sehingga memperlambat (mengurangi) masuknya gula atau lemak secara cepat ke dalam sirkulasi
Buah utuh baik untuk proses pengunyahan
Sementara itu, Ali mengatakan, mengonsumsi buah secara utuh juga dapat bermanfaat bagi mulut. Tidak hanya nutrisi dan seratnya yang penting bagi tubuh.
“Untuk mereka yang bukan lansia, makan buah potongan ada manfaatnya karena proses pengunyahan juga sekaligus bagian pencernaan mekanis di mana karbohidrat dicerna oleh enzim amilase yang ada dalam mulut,” ujar Ali.
Adapun, jus baik untuk lansia yang sudah kesulitan mengunyah sehingga asupan nutrisi bisa terjamin tanpa bersusah payah mengunyah.
Kompas.com, 16 Juli 2019, memberitakan, mengonsumsi buah-buahan secara berlebihan dapat menyebabkan malabsorpsi dan iritasi fruktosa di usus, yang mengarah pada kembung, sindrom iritasi usus, asam lambung, usus bocor, dan juga meningkatkan kadar gula darah.
Ahli gizi Pooja Malhotra mengatakan, buah-buahan paling baik dikonsumsi saat pagi hari. Namun, jangan mengonsumsi buah setelah makan besar.
“Rata-rata kita mengonsumsi sekitar 300 sampai 400 kalori dalam sekali makan,” ujar Pooja.
Menurut dia, buah-buahan memiliki fruktosa, yang dapat menambah jumlah kalori yang kita konsumsi dalam satu kali makan.
Sebab, mengonsumsi buah-buahan bersama dengan makanan utama bisa membuat kita sembelit.
Hal ini juga dapat menyebabkan sakit perut dan penumpukan gas.
Ia menyarankan, sebaiknya kita mengonsumsi buah segar, hindari konsumsi makanan utama setidaknya setengah jam setelah mengonsumsi buah.