Menparekraf Sandiaga Uno Kenakan Batik Seroja Asal Inhu Riau, Ini Makna Spritualnya

  • Bagikan
Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno mengenakan batik dari Kabupaten Indragiri Hulu, Riau (Instagram/sandiuno)

PEKANBARU, DURASI.co.id – Beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno mengenakan batik dari Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau. Wastra karya anak bangsa itu berwarna dasar merah yang dikombinasikan dengan corak bunga seroja.

Dalam akun instagram @sandiuno, pada Selasa (8/3/22), Menparekraf menceritakan batik itu dipakai dalam acara virtual bersama Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang membahas penguatan program bangga buatan Indonesia.

Merespon dari postingan Sandiaga Uno ini, pengrajin sekaligus pemilik Batik Seroja Riau, Arniningsih atau yang akrab disapa Bunda Nining mengaku bangga dan apresiasi atas dukungan Menparekraf untuk membantu mempromosikan salah satu warisan budaya wastra yang berasal dari Riau.

“Alhamdulillah sangat berterima kasih sekali atas apresiasi Pak Menteri, karena dengan begitu Pak Menteri telah ikut membantu mempromosikan salah satu warisan budaya wastra  yang berasal dari Riau,” ucapnya, Kamis (10/3/22).

Baca Juga :  Hadapi Semen Padang FC, PSPS Riau Keok di Kandang Sendiri

Bunda Nining mengatakan, diciptakannya Batik Seroja ini, terinspirasi dari ikon Tugu Patin dan tumbuhan seroja yang dahulu terhampar indah di Danau Raja, Kota Rengat, Kabupaten Inhu. 

Ia menjelaskan, Batik Seroja ini mempunyai makna spiritual dalam kehidupan manusia, melambangkan kejernihan hati dan pikiran, semangat, energik dan optimis  dalam setiap tindakan serta amanah dan bermanfaat bagi sesama.

“Batik Seroja ini diluncurkan pada September 2018, dan sebagai rasa kepedulian akan keberadaan batik di Riau, pada tahun yang sama Batik Seroja sudah mendapatkan HAKI yang di keluarkan oleh Kemenkumhan RI,” tambahnya.

Arniningsih menambahkan, untuk pasar Batik Seroja sendiri, selain di Riau dan Nasional, juga sudah banyak dipesan dari negara Malaysia dalam bentuk baju siap pakai maupun kain batik.

Jelasnya, untuk desain motif atau coraknya, ada yang diciptakan secara massal dan ada yang limited edition. Ia mencontohkan, seperti yang dipakai Menteri Salahuddin Uno, Gubernur Riau Syamsuar serta istri merupakan salah satu motif spesial dan tidak di produksi massal, sehingga kesannya lebih eksklusif.

Baca Juga :  Detik-Detik Proklamasi Berlangsung Khidmat, Bupati dan Wabup Kenakan Pakaian Adat

“Selain itu Batik Seroja juga bekerja sama dengan SMKN 4 sebagai wadah bagi siswa siswi untuk magang dan mengembangkan potensinya. Begitu juga dengan sekolah ICS (Indonesian Creative School), kita sudah membuatkan seragam sekolah ICS dari tingkat TK sampai Menengah, dengan desain spesial yang sudah diajukan juga HAKInya,” sebutnya.

Ia menambahkan, Batik Seroja sendiri sudah membuka hubungan baik dengan pengrajin batik dari kabupaten/kota yang ada di Riau, seperti dari Kabupaten Pelalawan membantu untuk produksi Batik Sialang.

Selain itu ia juga bekerja sama dengan Suku Orang Laut dari Inhil, membantu untuk mendesain dan memproduksi Batik Wangsa Jerael yang menjadi hak paten dari Suku Orang Laut. Tujuannya adalah agar kreativitas dan keinginan Suku Laut memiliki batik khas sesuai daerah masing-masing dapat terwujud. 

Baca Juga :  Ratu Morraya Asal Kampar Akan Wakili Riau Dalam Ajang Putri Anak Indonesia

“Batik Seroja sendiri juga bersinergi dengan BI Riau dan dinas-dinas seperti Disperindagkop UKM Provinsi Riau, maupun Pemko, bahkan dengan beberapa Budayawan Riau seperti Panggung Toktan yang di imami oleh Tuan H Aris Abeba, di mana Batik Seroja selalu diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan yang terkait dengan UMKM maupun Ekraf,” ucapnya.

Bunda Nining berharap ke depannya pengrajin batik di Riau bisa saling bersinergi bersama untuk memperkenalkan dan memasarkan  Batik dari Riau ke tingkat nasional dan internasional, sehingga batik Riau semakin dikenal masyarakat luas.

“Harapan terdekatnya kiranya Batik khas Riau dipakai oleh para Pejabat dan ASN di Riau, bahkan oleh masyarakat Riau. Karena kita harus bangga buatan Riau dan bangga buatan Indonesia,” tutupnya. (Tan)

  • Bagikan