Pemdes Teluk Latak Gelar Pawai Beaghak Balimau 2024

  • Bagikan
Prosesi mandi balimau kasai di halaman Masjid Riyadhul A'bidin, Desa Teluk Latak, Kecamatan Bengkalis, Senin (11/3). Foto: TM/Durasi.co.id

BENGKALIS, DURASI.co.id – Pemerintah Desa Teluk Latak melaksanakan acara adat pawai beaghak belimau kasai tahun 2024, di lapangan Masjid Riyadhul A’bidin, Senin, 11 Maret 2024.

Hadir pada acara tersebut, Bupati Bengkalis diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Bengkalis Andris Wasono, Camat Bengkalis Taufik Hidayat, Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata, Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bengkalis Khairani, Kepala Desa Teluk Latak Mansur.

Kepala Desa Teluk Latak Mansur dalam pidatonya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sudah sering dilaksanakan di setiap menyambut bulan Ramadan dan sudah menjadi tradisi warga Desa Teluk Latak.

“Kita lakukan ini, untuk melestarikan adat istiadat yang sudah ada di zaman dahulu kala, yaitu beaghak balimau kasai dengan membersihkan diri dan hati,” ungkapnya.

Baca Juga :  KPU Riau Tetapkan 4 Juta Lebih DPS Pemilu 2024

Kades juga berharap kepada generasi saat ini dan yang akan datang, mengetahui adat istiadat balimau kasai tersebut.

“Harapan kita kepada seluruh masyarakat khususnya kepada anak-anak, agar mereka tahu dengan adat istiadat turun temurun ini. Yakni tradisi mandi dengan menggunakan air yang dicampur limau atau jeruk,” ucap Mansur.

Bupati Bengkalis melalui, Asisten Andris mengatakan bahwa kegiatan beaghak balimau kasai merupakan tradisi turun temurun, sejak 70 tahun lalu.

“Tradisi masyarakat mandi balimau kasai ini dilakukan sebagai simbol untuk membersihkan diri dalam menyambut bulan suci ramadan, agar diri kita benar-benar bersih dari segala dosa, sehingga seluruh amalan kita pada bulan ramadan akan diterima oleh Allah SWT,” ucap Andris, dalam sambutannya.

Baca Juga :  Disdik Riau Berupaya Menyajikan PAUD Berkualitas

“Kami berharap kegiatan ini bisa jadi event wisata religi dan ikon Desa Teluk Latak dan tak menutup kemungkinan bisa masuk dalam kalender wisata daerah,” imbuhnya.

Andris menambahkan bahwa kemajuan zaman hari ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap kehidupan dan dalam adat istiadat. Menurutnya banyak terjadi distorsi sejarah, makanya menjadi kewajiban bagi seluruh elemen masyarakat untuk melestarikannya.

“Kami berharap melalui kegiatan adat balimau kasai ini menjadi unsur penting bagi masyarakat Desa Teluk Latak untuk mempererat tali silaturahmi antar setiap keluarga yang ada di desa ini,” harapnya.

Reporter: Tim Bengkalis
Editor: Durasi

  • Bagikan