Sebagaimana dilansir dari laman Rumaysho, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal menjelaskan tuntunan membaca Surah Al Kahfi ini sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Berdasarkan riwayat dari Abu Said al Khudri Radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
Artinya: “Barang siapa yang membaca Surah Al Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dirinya dan Kakbah.” (HR Ad-Darimi 3470 dan dishahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 6471)
Kemudian dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Artinya: “Barang siapa yang membaca Surah Al Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (HR Hakim 6169, Baihaqi 635, dan dishahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’ 6470)
Selanjutnya dijelaskan juga bahwa saking kuatnya pengaruh cahaya yang diberikan Allah Subhanahu wa ta’ala, orang yang membaca Surah Al Kahfi akan dilindungi dari fitnah Dajjal.
Dari Abu Darda’ Radhiyallahuanhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Siapa yang menghafal 10 ayat pertama Surah Al Kahfi maka dia akan dilindungi dari fitnah Dajjal.” (HR Muslim 1919, Abu Daud 4325, dan yang lainnya)
Wallahu a’lam bishawab.