Aktivis Tagih Janji Pj Bupati Bogor Segera Realisasikan Pemulihan Lingkungan Hidup

  • Bagikan
Sampah alat peraga kampanye menumpuk di Kabupaten Bogor. (Foto: ZF/Durasi.co.id)

BOGOR, DURASI.co.id – Sampah pasca pemilu masih menumpuk di 40 kecamatan, aktivis lingkungan hidup Bogor Raya, Sabilillah mempertanyakan kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor yang belum berinisiatif mengolah sampah alat peraga kampanye luar ruangan berbahan campuran plastik yang bermanfaat secara ekonomi.

“Tumpukan sampah baliho, spanduk dan alat peraga kampanye luar ruang lainnya yang telah ditertibkan pada masa tenang Pemilu 2024 kemarin diperkirakan mencapai puluhan ton, volumenya itu ternyata masih menumpuk di Panwascam di 40 Kecamatan dan belum dikelola secara benar,” ucapnya, Selasa (27/2/2024).

Oleh karena itu, Sabilillah meminta Pj Bupati Bogor untuk mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor supaya berinisiatif mengelola sampah alat peraga kampanye luar ruang yang sebagian besar terbuat berbahan campuran plastik.

“Padahal sebelum pesta demokrasi dilaksanakan tahun ini, saya telah mengingatkan melalui puluhan media massa terkait akan adanya peningkatan volume sampah plastik,” katanya.

Baca Juga :  Kemendikbudristek Dukung Sinema Indonesia di Busan International Film Festival

Tak sampai di situ, Sabilillah telah mengingatkan Pj Bupati Bogor untuk menggaungkan budaya masyarakat peduli lingkungan, pada acara silaturahmi dengan para penggiat Kampung Ramah Lingkungan (KRL) dan pendamping lingkungan hidup se-Kabupaten Bogor, di Auditorium Setda, Senin (5/2/2024) lalu.

“Kini, saatnya beraksi libatkan segenap potensi yang ada di Kabupaten Bogor,” sebutnya.

Dijelaskannya, selain sampah pemilu yang telah ditertibkan, juga masih ditemukan sampah alat peraga kampanye luar ruang berukuran kecil dan sedang yang berceceran di pinggir jalan maupun hanyut terbawa air selokan saat hujan.

“Ini persoalan serius karena unsur plastik tidak bisa diurai kecuali dikelola secara benar,” tegasnya.

Lebih lanjut disampaikannya, adanya peningkatan volume sampah berbahan campuran plastik ini juga akibat belum ada komitmen bersama seluruh Parpol dan calon legislatif untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup.

Baca Juga :  Ini 2 Kelebihan Sirkuit Mandalika Indonesia yang Kalahkan Sirkuit Sepang Malaysia

“Nah, sekarang sudah terlanjur basah, DLH mau tidak mau harus berinisiatif jemput bola ke 40 Panwascam, lalu kelola sampah-sampah itu,” desak Sabilillah.

Sebelumnya, Lembaga Pemantau dan Kajian Pembangunan Daerah (LPPD) Kabupaten Bogor, Coky Pasaribu membenarkan masih banyaknya persoalan sampah liar yang ada di wilayah Bumi Tegar Beriman. Pihaknya meminta agar PJ Bupati Bogor yang baru ini dapat memperhatikan hal ini dengan serius.

“Ini tantangan bagi Pj Bupati Bogor pak Asmawa Tosepu, semoga bisa membenahi persoalan lingkungan di bumi tegar beriman,” tegasnya.

Perlu diketahui, selain alat peraga kampanye luar ruang, sampah dari aktivitas masyarakat umum juga belum tertangani secara baik, terutama sampah liar yang menumpuk di tepi jalan, sehingga menimbulkan berbagai keluhan dari para pengguna jalan maupun masyarakat.

Kepada wartawan, Pendamping Lingkungan Hidup Kecamatan Babakan Madang, Wiji Suparno, mengatakan kesibukan tahapan pemilu pasca hari pencoblosan membuat Panwascam belum melaporkan sampah alat peraga kampanye luar ruang yang telah ditertibkan.

Baca Juga :  Kapolres Bogor Turun Tangan Urai Kepadatan Arus Lalu lintas di Seputaran Tugu Pancakarsa

“Di kantor Panwascam Babakan Madang ada sekitar satu ton sampah APK,” ucapnya, Senin (26/2/2024).

Ia mengharapkan sampah tersebut dikelola dengan cara daur ulang yang memiliki manfaat secara ekonomi. Seperti yang telah dilakukan di tempat pengolahan sampah Mekarsari Tanah Sareal Kota Bogor.

“Sampah APK itu dicacah lalu dilebur dan dipadatkan menjadi bahan material pavingblock, balok dan lainnya,” jelasnya.

Senada, Humas LSM Matahari, Zefferi meminta sampah bekas pesta demokrasi  segera dibereskan.

“Apalagi dengan telah berfungsinya mesin proses daur ulang di Cibinong yang telah lama terbengkalai. Kini mulai bisa difungsikan dan dimanfaatkan,” ungkap Zefferi.

Sementara itu, Kabid Persampahan DLH Kabupaten Bogor, Fadli dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, belum memberikan jawaban. (ZF)

  • Bagikan