Pembangunan Jalan Rabat Beton Desa Lasara Bagawu Mangkrak

  • Bagikan
proyek pembangunan jalan rabat beton Desa Lasara Bagawu. (Foto: Sabar/Durasi.co.id

NIAS BARAT, DURASI.co.id – Pembangunan jalan rabat beton di Dusun II, Desa Lasara Bagawu, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat mangkrak, tanpa ada titik terang kapan dilanjutkannya pembangunan tersebut.

Hasil pantauan awak media ini di lapangan, ditemukan bahan material bangunan, seperti semen sudah membeku dan tidak layak digunakan.

Saat masyarakat Desa Lasara Bagawu mempertanyakan pembangunan yang tak kunjung selesai tersebut, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Lasara Bagawu tidak merespon.

Pernyataan itu dilontarkan salah seorang Tokoh Masyarakat Desa Lasara Bagawu, A Gulo kepada awak media ini, Senin (27/3/2023).

Papan informasi proyek pembangunan jalan rabat beton Desa Lasara Bagawu. (Foto: Sabar/Durasi.co.id

“Anggaran rabat beton ini menggunakan anggaran dana desa (ADD) tahun 2022, sebesar Rp 148.216.500 (seratus empat puluh juta dua ratus enam belas ribu lima ratus rupiah). Dengan volume 132×3 meter,” ungkapnya.

Baca Juga :  Peringatan HUT RI ke-78 di Muara Batangtoru Berjalan Tertib dan Meriah

Hingga saat ini, kata dia, masyarakat tidak mengetahui secara pasti alasan Pemdes tidak menyelesaikan pembangunan tersebut.

“Menurut beberapa warga setempat, diduga dana desa diselewengkan oleh kepala desa. Mengingat pekerjaan tersebut semestinya selesai pada tahun 2022, dengan kondisi siap pakai, agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” katanya.

Namun hingga kini, lanjut A Gulo, sudah Maret 2023, pembangunan tersebut tak kunjung selesai alias mangkrak. Menurutnya, kejadian tersebut menjadi tanda tanya dan keresahan di tengah masyarakat.

Semen proyek pembangunan jalan rabat beton Desa Lasara Bagawu sudah membeku dan tidak layak digunakan lagi (Foto: Sabar/Durasi.co.id

Terpisah, Pemuda Desa Lasara Bagawu, F Gulo menyampaikan bahwa seharusnya kepada desa memiliki keteladanan dan kebijakan untuk bisa menyelesaikan dilema yang ada di dalam desa.

“Jangan hanya simbol menjadi pemimpin saja, kalau tidak sanggup mundur saja dari jabatan,” cetusnya.

Baca Juga :  Kalapas Kelas IIB Padangsidimpuan Buka Puasa Bersama Dengan APH dan Pegawai Kanwil Kemenkumham Sumut

Sementara itu, Kepala Desa Lasara Bagawu Adolf Bastian Gulo ketika didatangi ke kediamannya untuk konfirmasi belum dapat ditemui. Saat dihubungi melalui telepon selulernya juga tidak aktif.

Reporter: Sabar Halawa

  • Bagikan