Ribuan Warga Sumber Hidup Pedamaran Timur Salat Idul Adha di Masjid Jami’ Al Muhajirin

  • Bagikan
Masyarakat Desa Sumber Hidup, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten OKI melaksanakan salat Idul Adha 1444 H di Masjid Jami' Al Muhajirin, Kamis (29/6). Foto: Suwardi/Durasi.co.id

OKI, DURASI.co.id – Masyarakat muslim Desa Sumber Hidup, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan melaksanakan Salat Idul Adha 1444 H di Masjid Jami’ Al Muhajirin, Kamis, 29 Juni 2023.

Masjid Jami’ Al Muhajirin merupakan masjid termegah di Pedamaran Timur, eks unit transmigrasi tahun 1983 yang diresmikan oleh Bupati OKI Iskandar pada bulan Maret lalu.

Pantauan Durasi.co.id, jamaah sangat antusias menjalankan ibadah tahunan ini. Sejak pukul 06.00 WIB sudah mulai berdatangan menuju masjid. Untuk jamaah perempuan menempati lantai dua dan jamaah laki-laki berada di lantai bawah.

“Karena megahnya Masjid Jami’ Al Muhajirin maka jamaah tidak sampai harus salat di luar masjid. Tetapi masih tertampung di dalam ruangan masjid. Apalagi ruangan dilengkapi dengan fasilitas AC maka membuat ibadah semakin nyaman,” kata salah seorang jamaah, Ngatimin.

Bertindak sebagai Imam sekaligus Khotib adalah H Ali Maksun. Dalam keseharian Ali Maksun merupakan imam Masjid Jami’ Al Muhajirin. Ia juga sebagai salah satu pengasuh pondok Pesantren Darul Quran, Dusun 2, Desa Sumber Hidup. Sedangkan petugas bilal dan pemandu takbir oleh Anwar Sidik.

Sebelum acara salat Idul Adha dimulai, Pjs Kepala Desa Sumber Hidup, Bambang Sugiyanto menyampaikan sambutan dan amanat dari Bupati OKI yang isinya antara lain mengucapkan selamat merayakan Idul Adha 1444 H semoga menghadirkan keberkahan untuk para masyarakat.

Baca Juga :  Pegawai Honorer Muba Dapat THR, Simak Besarannya

Dalam amanatnya Bupati OKI juga mengingatkan pentingnya pengorbanan dan perjuangan dalam proses perjalanan hidup.

Bupati juga menghimbau, bahwa dalam menghadapi tahun politik ini, agar masyarakat tetap menjaga kerukunan, keamanan dan persatuan.

Sedangkan Ustadz Ahmadi menyampaikan pengumuman Jumlah hewan qurban yang diterima panitia qurban dan Jamaah peserta qurban. Ustadz Ahmadi juga mengingatkan kembali bacaan niat salat Idul Adha dan tatacara salat.

Sementara itu H Ali Maksun dalam khotbahnya mengambil tema “Keteladanan Keluarga Nabi Ibrahim Dalam Kehidupan Berkeluarga”.

Setiap memperingati Idul Adha pasti tidak terlepas dari kisah Nabi Ibrahim yang diutus oleh Allah untuk menyembelih anak kesayangannya yaitu Nabi Ismail.

Lebih lanjut H Ali Maksun menyampaikan, ada tiga ujian besar yang dialami Nabi Ibrahim.

Pertama, Nabi Ibrahim sangat lama tidak di karuniahi keturunan, padahal usianya sudah ratusan tahun, sudah sangat tua. Dalam doanya Nabi Ibrahim selalu meminta diberikan keturunan yang sholeh, dan akhirnya Allah mengabulkan doanya.

Kedua, keluarga Nabi Ibrahim oleh Allah ditempatkan di daerah yang sangat terpencil, tanahnya gersang dan tandus, tidak ada tumbuhan dan kehidupan serta jauh dari keramaian. Istrinya sering ditinggalkan dengan Ismail kecil, mereka diuji dengan kesulitan, tidak ada air, naik turun ke bukit marwa.

Baca Juga :  Mengenal Lebih Dekat Hj Ratna Willis SST, Bacaleg Dapil IV Kota Palembang yang Akan Diusung Partai Ummat

Ketiga, ujian yang paling dahsyat dan dijadikan ritual seluruh Muslim di dunia. Nabi Ibrahim di perintahkan oleh Allah untuk menyembelih anak kesayangannya. Karena ketaatan dan kepatuhan dari Nabi Ibrahim serta berkat ketaatannya pada orang tua sehingga Nabi Ismail pun juga menyetujuinya untuk melaksanakan perintah Allah tersebut. Hingga turunlah Malaikat Jibril untuk menggantikan dengan seekor domba.

Masyarakat Desa Sumber Hidup, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten OKI melakukan penyembelihan hewan kurban, Kamis (29/6). Foto: Suwardi/Durasi.co.id

“Keteladanan bagi orang tua dengan dasar keimanan, meski berat sebagai orang tua dan sebagai ayah yang bijak terhadap anaknya,” sebutnya.

Ia menjelaskan, keteladanan yang bisa diambil dari kisah tersebut dalam kehidupan keluarga adalah Nabi Ibrahim adalah seorang bapak yang tidak egois, tidak diktaktor tetapi bijak menjalin komunikasi dengan anak.

Hal itu dibuktikannya ketika Nabi diperintahkan untuk menyembelih Ismail, beliau menjelaskan dan meminta pertimbangan masukkan dari anaknya.

Namun Nabi Ismail justru menjawab “lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepada mu, Insyaallah ayahku akan mendapatkanku sebagai orang yang beriman.”

Ali Maksun juga prihatin dengan perilaku dan kehidupan anak-anak sekarang yang suka hidup gelamor berpoya-poya, suka pamer harta, mabuk-mabukan dan terjerumus pergaulan bebas, narkoba, juga kecanduan judi online.

Baca Juga :  Ketum FOKKER Palembang Angkat Bicara soal PJU Rusak di Kemang Agung

“Bisa jadi ini bukan kesalahan mutlak pada anak tapi akibat pola asuh dan pola didik dalam keluarga yang salah, akibat sering terlalu memanjakan anak dengan harta dan kesenangan,” ucapnya.

Kesalahan ini tidak murni kesalahan oleh anak, tetapi ada kontribusi dari orang tua dan lingkungan pergaulan.

Di ujung khotbahnya ustadz Maksun juga mendoakan untuk kesehatan dan keselamatan bagi para jamaah yang menjalankan ibadah haji.

“Semoga menjadi haji yang makbrur dan pulang ke tanah air dengan selamat. Tak lupa Doa selamat untuk warga Desa Sumber Hidup, semoga desa Sumber Hidup menjadi desa yang gemah ripah loh jinawe,” ucapnya.

Ia menambahkan, Jika masyarakat rajin beribadah dan selalu bertaqwa maka apapun yang diminta akan dipermudah, dikabulkan dan diturunkan kesehatan, kesejahteraan serta kemakmuran.

Setelah salat Idul Adha, dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban dan pendistribusian ke masyarakat.

Pada tahun ini, jumlah hewan kurban yang terdaftar di panitia ada 8 ekor sapi dan 21 ekor Kambing.

Menurut salah satu jamaah, peserta qurban mengalami penurunan dibanding tahun lalu. “Disinyalir karena tahun ini warga Sumber Hidup sedang melakukan reflanting atau peremajaan kebun sawit,” jelasnya. (WD)

  • Bagikan