Sempat Dibongkar, Warung Remang-Remang Jual Miras dan Esek-Esek di Desa Ujunggede-Comal Baru Kembali Menjamur

  • Bagikan
Wanita penghibur warung remang-remang di Desa Ujunggede-Comal Baru menunggu pelanggan. (Foto: AS/Durasi.co.id)

PEMALANG, DURASI.co.id – Sepanjang Jalan Pantura Comal Baru, Kabupaten Pemalang masih terdapat aktivitas puluhan warung remang-remang. Diduga di warung tersebut menjual minuman keras (miras) dan praktik prostitusi atau yang lebih popular disebut esek-esek.

Seperti diketahui beberapa bulan yang lalu, warung remang-remang tersebut sudah diratakan dengan tanah usai didemo oleh beberapa tokoh pemuda dan aliansi, namun kini menjamur kembali sebelum memasuki bulan suci Ramadan, bahkan di tengah-tengah umat muslim sedang menjalankan ibadah puasa.

Saat tim awak media menyoroti dan melakukan investigasi pada Minggu (7/4/2024) malam sekira pukul 21.00 WIB. Penyakit masyarakat (Pekat) berkedok warung kopi ternyata menjual miras dan banyak perempuan muda dan paruh baya yang diduga siap melayani tamu hidung belang.

Baca Juga :  Babinsa Tanamkan Bela Negara dan Kedisiplinan, di Sela-Sela Pelatihan PBB Siswa SD

Menurut beberapa warga sekitar dan salah satu Ormas setempat mengatakan, warung yang diduga menjual miras, karoke, juga menjajakan prostitusi, dengan wanita-wanita yang masih muda bahkan ada juga yang sudah janda itu masuk di wilayah Desa Ujunggede, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang.

Berlangsungnya pekat di warung-warung tersebut diduga ada pembiaran dari pihak terkait.

Salah seorang warga, ST (nama disamarkan) meminta supaya Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Satpol PP, Muspika setempat dan pihak- pihak terkait lainnya untuk menutup warung remang-remang tersebut. Pasalnya meraka para pelaku usaha menyalahgunakan perizinan, atau mungkin tidak jelas perizinannya.

Wanita penghibur warung remang-remang di Desa Ujunggede-Comal Baru menunggu pelanggan. (Foto: AS/Durasi.co.id)

“Padahal sebelumnya pernah didemo dan dibongkar yang sebelah utara Jalur Pantura, ehhh sekarang malah menjamur lagi di depan Pom Bensin Comal Baru, namun kali ini berpindah di sebelah selatan Jalur pantura,” ungkap ST kepada Durasi.co.id.

Baca Juga :  Ketua DPC Ormas 234SC: Seperti Ramadan Sebelumnya, Kami Akan Terus Lakukan Kegiatan Sosial

“Ini bulan suci, masyarakat masih pada menjalankan puasa loh, tapi mereka (pemilik warung remang-remang) masih saja buka. Buktinya saya tadi cek ke lokasi banyak perempuan pada standby (menunggu tamu/pelanggan),” imbuhnya.

Lebih lanjut ST mengatakan, dirinya dan warga lainya sudah merasa resah dengan adanya warung warung tersebut, apalagi pada bulan suci ramadan masih beroperasi.

“Walaupun memang bukanya pada malam hari, tetapi kan itu membuat resah masyarakat. Dengan adanya suara-suara musik karaoke pada malam hari, tentu itu bisa kedengaran keras dan sangat jelas oleh pengguna jalan,” ucapnya.

“Jikalau warung -warung tersebut dijadikan tempat yang bertentangan dengan aturan pemerintah (Melanggar Perda) dan agama, sebaiknya ditutup saja. kecuali memang hanya berjualan warung sebagaimana pada umumnya (jual kopi/makanan) ya silahkan cari nafkah yang baik dan tidak membuat resah masyarakat sekitar,” pungkasnya. (AS)

Baca Juga :  Diduga Oknum Kadus Selewengkan Dana Bansos PKH, Puluhan Warga Datangi Kantor Pemdes Kendaldoyong
  • Bagikan