Kisah Pilu Kehidupan Nenek Mahaya Tinggal di Rumah Kecil yang Sederhana

  • Bagikan
Nenek Mahaya (78), warga Kelurahan Kemang Agung, RT 44 RW 09, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang. (Foto: Hery/Durasi.co.id)

PALEMBANG, DURASI.co.id – Di tengah gemerlap perkembangan perkotaan yang semakin maju, kisah kelam tentang kehidupan nenek Mahaya (78) menjadi sorotan masyarakat. Ia tinggal di rumah kecil yang sangat sederhana dan kekurangan yang berada di wilayah Kelurahan Kemang Agung, RT 44 RW 09, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang.

Nenek Mahaya telah mengalami kehidupan yang penuh perjuangan. Kehidupannya yang serba kekurangan dan tinggal di rumah kecil yang reyot berukuran 1.5×2.5 meter membuatnya menjadi contoh nyata betapa pahitnya kenyataan bagi sebagian penduduk yang belum merasakan manfaat dari perkembangan kota.

Nenek Mahaya telah tinggal di rumah tersebut sejak puluhan tahun yang lalu. Rumah itu hampir tak berubah selama bertahun-tahun, dengan dinding yang rapuh, atap yang bocor, dan fasilitas yang sangat minim. Kondisi rumah yang memprihatinkan ini semakin diperparah oleh keterbatasan ekonomi nenek Mahaya yang hidup sendiri setelah ditinggal pergi suami dan anaknya.

Baca Juga :  Soal Kemacetan di Jalan Musi II Keramasan, Kapolsek Kertapati Akan Segera Koordinasi dengan UPPKB

Menurut para tetangga, nenek Mahaya mencoba bertahan hidup dengan mengandalkan sedikit bantuan dari dermawan dan anaknya. Namun, bantuan tersebut tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kesehatannya yang semakin menurun.

Kondisi rumah nenek Mahaya di Kelurahan Kemang Agung, RT 44 RW 09, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang. (Foto: Hery/Durasi.co.id)

Kisah Nenek Mahaya menarik perhatian beberapa warga dan kelompok masyarakat yang prihatin dengan kondisinya. Diharapkan beberapa relawan mengumpulkan donasi dan bantuan untuk membantu memperbaiki kondisi rumahnya dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ketua RT setempat, Arman kepada Durasi.co.id menyatakan dirinya sangat prihatin melihat kondisi nenek Mahaya.

“Dia adalah bagian dari kita dan tidak seharusnya hidup dalam keterbatasan seperti ini. Kami berharap ada dermawan dan pemerintah setempat bisa membantu meringankan beban hidupnya,” ucapnya, Selasa (25/7/2023).

Baca Juga :  Ipda Zulkarnain Afianata: PBNU Dapat Melahirkan Kader-Kader NU yang Membawa Kemajuan
Kondisi rumah nenek Mahaya di Kelurahan Kemang Agung, RT 44 RW 09, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang. (Foto: Hery/Durasi.co.id)

Ia berharap dari pemberitaan mengenai nenek Mahaya, beberapa lembaga sosial turut menawarkan bantuan dan perhatian khusus.

“Mohon perhatian pemerintah setempat melakukan penelitian dan evaluasi untuk memberikan solusi bagi nenek Mahaya dan sejumlah warga lainnya yang berada dalam kondisi serupa,” sebutnya.

Ia menambahkan, nenek Mahaya dapat menjadi cermin bagi semua tentang betapa berharganya setiap jiwa di masyarakat dan menginspirasi untuk peduli dan membantu sesama yang membutuhkan.

“Kisah nenek Mahaya menyoroti pentingnya kesetaraan sosial dan perlunya peran aktif masyarakat dan pemerintah dalam memperhatikan warga. Mari bersama-sama berbuat kebaikan dan memberikan perhatian lebih untuk memastikan bahwa semua warga dapat hidup dengan layak dan bermartabat,” tukasnya.

Baca Juga :  Oma Irama Dibekuk saat Hendak Transaksi Sabu di Tempat Pemakaman Umum

Reporter: Hery

  • Bagikan