Masjid Jami’ Al Muhajirin Jadi Ikon Baru Pedamaran Timur OKI

  • Bagikan
Masjid Jami' Al Muhajirin di Desa Sumber Hidup, Kecamatan Pedamaran Timur, OKI, Sumsel. (Foto: WD/Durasi.co.id)

OKI, DURASI.co.id – Masjid Jami’ Al Muhajirin adalah salah satu masjid termegah dan berarsitektur modern yang menjadi ikon baru yang berada di Desa Sumber Hidup, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan.

Masjid Jami’ Al Muhajirin yang berukuran 25m x 40m dengan menara yang kokoh menjulang setinggi 50 meter ini diresmikan penggunaannya langsung oleh Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar pada tanggal 9 Maret 2023. Bertepatan dengan pelaksanaan even Seleksi Tilawatil Quran dan Haditz (STQH) se-Kabupaten OKI yang dipusatkan di Pedamaran Timur.

Desa Sumber Hidup adalah lokasi eks proyek Transmigrasi angkatan tahun 1983, merupakan Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Pematang Panggang 5 yang dahulu lebih dikenal dengan Satuan Pemukiman (SP) 1.

Berdasarkan data dari Kepala Desa Sumber Hidup, Bambang Sugiyanto, bahwa pada awal kedatangannya pada tahun 1983 jumlah keluarga SP 1 hanya 500 Kepala Keluarga (KK).

“Namun setelah 40 tahun pada 2023 saat ini telah mencapai 1.444 kepala keluarga dengan 4.666 jiwa. Mayoritas masyarakat Desa Sumber Hidup merupakan petani perkebunan sawit dan berkebun karet,” jelasnya.

Masyarakat Sumber Hidup memang mayoritas beragama Islam, selain Masjid utama yaitu Jami’ Al Muhajirin juga terdapat 11 mushola yang tersebar di 4 dusun. Namun untuk penyelenggaraan salat Jumat dan Idul Fitri maupun Idul Adha hanya dipusatkan di satu masjid utama.

“Pembangunan Masjid Jami’ Al Muhajirin merupakan keputusan merenovasi total dari masjid lama yang sudah tidak dapat menampung lagi seluruh jamaah ketika salat jumat,” ujarnya.

Baca Juga :  Kurang dari 6 Jam, Dua Pelaku Pembunuhan di Kemang Agung Berhasil Ditangkap Polisi
Masjid Jami’ Al Muhajirin di Desa Sumber Hidup, Kecamatan Pedamaran Timur, OKI, Sumsel. (Foto: WD/Durasi.co.id)

Adapun susunan Panitia Pembangunan Masjid yakni, Pelindung dan Penasehat adalah H Falhan Afifi, Bambang Sugiyanto (Kepala desa), H Ali Maksun. Untuk Ketua Pembangunan adalah Ustadz M Ahmadi dan H Agus Salim. Sedangkan untuk Sekretaris Haris dan Bendahara Pembangunan adalah H Hartaman serta Pujiyono sebagai Bendahara BKM.

“Untuk pengerjaan bangunan yang menggunakan jasa desain dari arsitektur profesional ini harus mendatangkan langsung tukang ahli yang sudah berpengalaman sebanyak 16 orang dari Kota Kudus, Jawa tengah, sedangkan untuk tenaga pelayan di ambilkan dari tenaga lokal,” katanya.

Sementara itu, Bendahara Pembangunan Masjid, Hartaman juga menjelaskan bahwa proses pengerjaan pembangunan Masjid Jami’ Al Muhajirin berlangsung dalam dua tahap pengerjaan.

“Pengerjaan pada tahap 1 yang dimulai dari bulan Februari sampai Oktober 2020 dilanjutkan bulan Januari sampai Februari 2021, atau selama 10 bulan. Dengan menghabiskan dana sebesar Rp 1,5 miliar.

Sedangkan, kata dia, pada tahap 2 dimulai pada bulan Maret 2022 sampai Februari 2023 atau selama 11 bulan dan menghabiskan dana anggaran sebesar Rp 7,6 miliar.

“Jadi total dana anggaran yang digunakan untuk pembangunan masjid ini sebesar Rp 9,1 miliar dengan waktu pengerjaan 21 bulan,” ungkapnya.

Adapun sumber dana untuk pembangunan masjid berasal dari beberapa alternatif sumber dana. Pertama, hasil 6 kapling atau 12 hektar kebun sawit milik masjid yang merupakan hibah dari jamaah. Rata-rata menghasilkan Rp 4,5 juta perbulan.

Kedua, iuran wajib dari swadaya dan gotong royong masyarakat Desa Sumber Hidup. Dimana pada tahap 1 disepakati iuran sebesar Rp 1,5 juta per kepala keluarga, dan pada tahap 2 sebesar Rp 1 juta per kepala keluarga.

Baca Juga :  Kapolrestabes Palembang Bersama Kapolsek Kertapati Berikan Bantuan Presiden Kepada Masyarakat

Ketiga, hasil infak dan sedekah dari kotak amal yang terdistribusi di setiap dusun, pasar dan jalan di depan masjid.

Keempat, hasil jimpitan beras dari setiap warga yang dikoordinir oleh Ikatan Remaja Masjid (IRMA). Selain itu juga terdapat bantuan dari warga yang berbentuk material bahan bangunan seperti batu bata, pasir, koral, semen, besi dan lainnya.

“Keistimewaan yang menjadi daya tarik dan perhatian bagi Jamaah ketika mengunjungi Masjid Jami’ Al Muhajirin adalah, bangunannya sangat luas, megah dan menggunakan jasa desain arsitektur profesional sehingga modelnya sangat modern,” ulasnya.

Memiliki kubah yang megah dan menara yang artistik sangat kokoh menjulang setinggi 50 meter, sehingga kumandang azan dapat terdengar sampai seluruh warga desa.

“Desain bangunan berlantai 2 dengan kapasitas daya tampung jamaah mencapai 1600 jamaah. Dimana pada lantai dasar bisa menampung 1100 jamaah dan pada lantai 2 dapat menampung 500 jamaah,” katanya.

Ketika masuk masjid, akan langsung berdecak kagum dengan fasilitas masjid di desa tetapi memiliki nilai artistik tinggi dan fasilitas mewah serta serba modern.

“Dinding bangunan dan lantai terbuat dari batu marmer berkualitas super, lengkap dengan hiasan ornamen seni kaligrafi dengan nilai seni tinggi, dan dipadu dengan pemilihan lampu kristal dan harmonisasi pencahayaan warna yang profesional artistik” ucapnya.

Baca Juga :  Panwascam Kertapati Gelar Tes Wawancara Calon Pengawas TPS

Jamaah akan sangat nyaman dan kusuk dalam melakukan ibadah karena seluruh ruangan sudah dilengkapi dengan fasilitas AC yang sejuk.

“Di bagian mihrab atau ruang imam terdapat mimbar dan jam raksasa yang terbuat dari kayu Jati pilihan dengan karya seni ukir yang cantik. Juga dilengkapi dengan perangkat sound speaker modern dari brand terkenal, sehingga melengkapi kemewahan Masjid Jami’ Al Muhajirin,” ujarnya.

Masjid yang berada di komplek SMPN 1 dan Kantor Kecamatan Pedamaran Timur ini sudah dipagar permanen dengan pintu gerbang masuk yang kokoh. Juga dilengkapi dengan gedung TPA /TPQ, rumah marbot, tempat parkir dan fasilitas kamar mandi dan WC serta tempat wudhu putra-putri sebanyak 35 titik.

Banyak kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Jami’ Al Muhajirin sehingga Masjid tidak pernah sepi. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Jami’ Al Muhajirin juga digunakan untuk agenda kegiatan proses belajar mengaji TPA, kajian dan sholawatan oleh remaja masjid, kajian rutin 3 bulanan bersama Ustadz Habib Ahmad Alkaf dari Kota Palembang, kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dan juga kegiatan arisan hewan qurban yang sudah berjalan 19 tahun serta untuk kegiatan sosial lainnya.

“Dalam program jangka panjang akan direncanakan untuk pembuatan taman masjid agar lingkungan masjid lebih indah dan asri, juga perlu pengaturan seperlunya agar mempermudah posisi pengambilan angel gambar muka depan masjid dapat terlihat keseluruhan jika diambil gambarnya,” pungkasnya. (WD)

  • Bagikan